JudulPARTISIPASI ETNIS KAILI DAN BUGIS DALAM PERAYAAN TRADISI HARI RAYA KETUPAT (KUPATAN) SUKU JAWA DI DESA BAHAGIA KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI |
Nama: DEVI RAHMADANI |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Tradisi Hari Raya Ketupat, merupakan adat suku jawa yang di laksanakan di Desa Bahagia sebagai penanda berakhirnya pelaksanaan ibadah puasa dalam bulan ramadhan dan telah selesai melaksanakan ibadah puasa sunnah enam hari diawal bulan syawal. Pelaksanaan Tradisi kupatan di Desa Bahagia tidak hanya melibatkan masyarakat jawa saja tetapi masyarakat Kaili dan Bugis juga berpartisipasi dalam perayaan ketupat ini sehinggan membawa banyak pengaruh bagi Etnis Kaili dan Bugis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Proses pelaksanaan Tradisi hari raya ketupat di Desa Bahagia 2) Partisipasi Etnis Kaili dan Bugis dalam perayaan Tradisi Hari Raya ketupat di Desa Bahagia. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan cara pendekatan kualitatif berdasarkan deskriptif. Selama proses penelitian dalam pengumpulan data, dilakukan dengan cara observasi serta wawancara. Observasi dilakukan untuk melihat proses tradisi, sedangkan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi – informasi yang berkaitan dengan bahasan topik penelitian demi kelengkapan data. Selama proses wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara, serta membutuhkan 7 orang informan, diantaranya Tokoh Agama: Pak Imam masjid Masyarakat Umum: (2), Suku Jawa (2), Suku Kaili (2), Suku Bugis(2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi perayaan kupatan inimerupakan salah suatu bentuk rasa syukur masyarakat Jawa karena sudah melaksanakan puasa ramadhan satu bulan penuh. Selain itu tradisi ini juga melibatkan etnis lain selain suku Jawa dalam proses pelaksanaannya yaitu etnis Kaili dan Bugis, adapun partisipasi yang di lakukan etnis Kaili dan Bugis mereka mengikuti semua proses perayaan hari raya ketupat dari awal hingga akhir acara mulai dari membuat ketupat dan menyediakan lauk pauk sendiri dari rumah untuk di bawa ke masjid serta membantu segala proses dalam perayaan Kupatan ini. Tidak hanya itu akulturasi juga terjadi pada perayaan ini dimana etnis Kaili dan Bugis yang ikut serta dalam hal ini sudah mulai terbiasa dengan adanya tradisi-tradisi suku jawa di desa Bahagia sehingga mereka selalu berpartisipasi didalamnya dan seakan-akan sudah mengangap tradisi etnis Jawa sebagai tradisi mereka sendiri, selain itu dengan adanya partisipasi Etnis Kaili dan Bugis dalam perayaan hari raya ketupat juga meningkatkan rasa kebersamaan antar suku dan masyarakat Desa Bahagia, keterlibatan masyarakat di setiap prosesinya sebagai bentuk antusias dan bentuk pelestarian agar Tradisi hari raya ketupat tetap ada. Kata kunci: Partisipasi, Hari Raya Ketupat, Tradisi Devi Rahmadani B30119074 Judul Skripsi “Partisipasi Etnis Kaili dan Bugis Dalam Perayaan Tradisi Hari Raya Ketupat (KUPATAN) Suku Jawa di Desa Bahagia Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi”, dibimbing oleh Ikhtiar Hatta sebagai pembimbing utama dan Citra Dewi sebagai pembimbing pendamping. Program studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Tradisi Hari Raya Ketupat, merupakan adat suku jawa yang di laksanakan di Desa Bahagia sebagai penanda berakhirnya pelaksanaan ibadah puasa dalam bulan ramadhan dan telah selesai melaksanakan ibadah puasa sunnah enam hari diawal bulan syawal. Pelaksanaan Tradisi kupatan di Desa Bahagia tidak hanya melibatkan masyarakat jawa saja tetapi masyarakat Kaili dan Bugis juga berpartisipasi dalam perayaan ketupat ini sehinggan membawa banyak pengaruh bagi Etnis Kaili dan Bugis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Proses pelaksanaan Tradisi hari raya ketupat di Desa Bahagia 2) Partisipasi Etnis Kaili dan Bugis dalam perayaan Tradisi Hari Raya ketupat di Desa Bahagia. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan cara pendekatan kualitatif berdasarkan deskriptif. Selama proses penelitian dalam pengumpulan data, dilakukan dengan cara observasi serta wawancara. Observasi dilakukan untuk melihat proses tradisi, sedangkan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi – informasi yang berkaitan dengan bahasan topik penelitian demi kelengkapan data. Selama proses wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara, serta membutuhkan 7 orang informan, diantaranya Tokoh Agama: Pak Imam masjid Masyarakat Umum: (2), Suku Jawa (2), Suku Kaili (2), Suku Bugis(2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi perayaan kupatan inimerupakan salah suatu bentuk rasa syukur masyarakat Jawa karena sudah melaksanakan puasa ramadhan satu bulan penuh. Selain itu tradisi ini juga melibatkan etnis lain selain suku Jawa dalam proses pelaksanaannya yaitu etnis Kaili dan Bugis, adapun partisipasi yang di lakukan etnis Kaili dan Bugis mereka mengikuti semua proses perayaan hari raya ketupat dari awal hingga akhir acara mulai dari membuat ketupat dan menyediakan lauk pauk sendiri dari rumah untuk di bawa ke masjid serta membantu segala proses dalam perayaan Kupatan ini. Tidak hanya itu akulturasi juga terjadi pada perayaan ini dimana etnis Kaili dan Bugis yang ikut serta dalam hal ini sudah mulai terbiasa dengan adanya tradisi-tradisi suku jawa di desa Bahagia sehingga mereka selalu berpartisipasi didalamnya dan seakan-akan sudah mengangap tradisi etnis Jawa sebagai tradisi mereka sendiri, selain itu dengan adanya partisipasi Etnis Kaili dan Bugis dalam perayaan hari raya ketupat juga meningkatkan rasa kebersamaan antar suku dan masyarakat Desa Bahagia, keterlibatan masyarakat di setiap prosesinya sebagai bentuk antusias dan bentuk pelestarian agar Tradisi hari raya ketupat tetap ada. Kata kunci: Partisipasi, Hari Raya Ketupat, Tradisi |