JudulPENGETAHUAN ILMU PERBINTANGAN NELAYAN BAJO DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS MELAUT DI DESA LABUAN KECAMATAN RATOLINDO KABUPATEN TOJO UNA - UNA SULAWESI TENGAH |
Nama: WINDY RAHMATIA |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Windy Rahmatia Stambuk B30119013, judul skripsi “Pengetahuan Ilmu Perbintangan Dalam Melakukan Aktivitas Nelayan Pada Suku Bajo Di Desa Labuan Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una – Una Sulawesi Tengah”, dibimbingan Rismawati pembimbing utama dan Citra Dewi pembimbing pendamping. Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Keberadaan kearifan lokal sebagai hasil adaptasi yang dilakukan melalui proses belajar lapangan dan mutlak dari pendidikan formal. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun- temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut seperti pengetahuan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cara nelayan Bajo di Desa Labuan menggunakan ilmu perbintangan dalam melakukan kegiatan menangkap ikan dan mengetahui kearifan lokal nelayan Bajo di Desa Labuan dalam menangkap ikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan tipe penelitian deskriptif . Penelitian ini melibatkan 5 orang informan yang dianggap mampu memberikan informasi mengenai penelitian yang dilakukan dan penentuan informan dilakukan secara purposive. Selanjutnya teknik pengumpulan data melalui penelitian pustaka, penelitian lapangan yaitu pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kehidupan masyarakat nelayan Bajo di desa Labuan dilakukan berdasarkan kearifan lokal yang dimiliki oleh nelayan suku setempat, kearifan lokal tersebut diperoleh dari pengalaman dan pengetahuan orang tua dahulu sehingga menjadi kebiasaan nelayan suku Bajo di desa Labuan hingga sekarang. Kearifan lokal yang dimiliki suku Bajo khususnya dalam kegiatan menangkap ikan seperti Bapongka dan Btonda yang masih dilakukan sampai saat ini, meskipun sudah jarang dilakukan tetapi masih ada masyarakat nelayan Bajo yang menerapkannya. Desa Labuan Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-Una nelayan suku Bajo yang bermukim di bibir pantai dan di atas perairan yang memanfaatkan fenomena alam untuk membantu melaksanakan pekerjaan mereka. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan ini masih menggunakan pengetahuan tentang laut seperti melihat bintang. Menurut nelayan setempat ada 7 bintang yang sering menjadi acuan saat melakukan aktivitas nelayan, yakni : (1) Mamau kubor (bintang kubur/totokia) , (2) Mamau pitu (bintang tujuh), (3) Mamau tulu (bintang tiga), (4) Mamau mano (bintang ayam), (5) Mamau pai (bintang pari), (6) Mamau kareo (bintang gorango) dan (7) Mamau go (bintang babi). Menurut masyarakat nelayan di desa Labuan, keberadaan bintang-bintang tersebut sering menjadi patokan saat melakukan aktivitas melaut. Kata kunci : Ilmu Perbintangan; Kearifan Lokal; Nelayan Bajo |