JudulKonsep Dewa Pada Religi Orang Hindu Bali Di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu |
Nama: GEDE YOGI KUSUMA PRANATA |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Gede Yogi Kusuma Pranata, B 301 18 108. “Konsep Dewa Pada Religi Orang Hindu Bali Di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu”. Muhammad Marzuki pembimbing utama dan Resmiwati pembimbing pendamping. Kepercayaan kepada dewa bagi umat Hindu merupakan suatu keharusan. Dikarenakan dalam kitab suci Veda, Tuhan yang Maha Esa disebut juga sebagai Deva (Dewa) atau Devata (Dewata). Dalam kitab agama hindu di tuliskan bahwa kata Deva berasal dari bahasa Sangsekerta Dev artinya sinar terang dan cahaya, kemudian kata Dewa memiliki dua makna, Dewa sebagai Tuhan yang Maha Esa, dengan Dewa sebagai para Dewa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan konsep Dewa pada relegi orang Hindu Bali dan bagaimana konsep Dewa dalam ajaran Hindu Bali di Transformasikan dalam kehidupan sehari-hari di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Untuk mengetahui permasalahan tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan, yakni pengamatan, wawancara dan dokumentasi serta menetapkan informan secara purposive sampling. Dengan demikian memudahkan penyusunan karya ilmiah ini serta dapat menganalisis permasalahan dalam penelitian dengan prosedur yang tepat. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yaitu umat hindu bali yang berada di kelurahan tondo. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman umat Hindu di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu tentang konsep dewa sebagai konsep Ketuhanan tidak hanya memberi ruang untuk pemujaan kepada Tuhan semata, tetapi juga kepada sinar suci-Nya yang disebut sebagai dewa. Bagi umat Hindu, memuja dewa sama artinya dengan memuja Tuhan juga. Konsep Dewa dalam ajaran Hindu Bali dalam kehidupan sehari-hari di Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Kota Palu ditransformasikan dalam bentuk kehidupan sehari-hari yaitu melaksanakan sembahyang 3 kali sehari (tri Sandhia), banten saiban, hari raya galungan, hari raya kuningan, hari raya nyepi, hari raya pagerwesi, hari siwalatri, hari saraswati dan hari raya purnama tilem.. Kata Kunci: Dewa, Religi, Bali |