Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPENGGUNAAN BAJU POKKO PADA ETNIS MANDAR DI DESA LEMPE KECAMATN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLI-TOLI
Nama: SUHUDIA
Tahun: 2024
Abstrak
ABSTRAK Suhudia Stambuk B 301 18 072 Judul Skripsi “Pengguna Baju Pokko Pada Etnis Mandar di Desa Lempe Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Toli-Toli”. Dibimbing oleh Ibu Rismawati, sebagai pembimbing utama dan Ibu Resmiwati sebagai pembimbing pendamping. Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Salah satu simbol budaya Etnis Mandar adalah Baju Pokko yang sering digunakan pada saat tradisi khatam AL-Qur’an. Baju Pokko ini selain digunakan sebagai alas untuk menutupi tubuh juga berfungsi sebagai simbol identitas Etnis Mandar dan sebagai pembeda dengan Etnis yang lain ketika melakukan Tradisi khatam Al-Qur’an Penggunaan Baju Pokko adalah Pakaian adat yang digunakan oleh perempuan Etnis Mandar sebagai kostum pessawe (perempuan yang menunggangi kuda) yang ada Di Desa Lempe Kecamatan Dampal Selatan pada saat melakukan tradisi Khatam Al-Qur’an. Dari hasil penelitian ini adalah bagaimana penggunaan Baju Pokko dan apa simbol dan makna Baju Pokko pada Etnis Mandar. Untuk mengungkap dan menjawab permasalahan tersebut maka dalam penelitian ini saya menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif Subjek penelitian ini adalah Etnis Mandar yang ada di Desa Lempe Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Toli-toli tepatnya yang ada Di desa Lempe Dusun Konsasi, kecamatan dampal selatan, kabupaten toli-toli. Penggunaan Baju Pokko sebagai salah satu kostum yang digunakan oleh perempuan Etnis Mandar yang menunggangi kuda dalam bahasa mandarnya yaitu pessawe (Wanita yang menunggangi kuda) Tradisi ini merupakan kebiasaan masyarakat Mandar yang selalu dilaksanakan dan dilestarikan oleh Etnis Mandar hal ini sudah menjadi kebiasaan secara turun temurun dan sudah melekat dalam diri setiap Etnis Mandar Baju Pokko sering digunakan pada saat melakukan taradisi khatam Al-Quraan ini karena Baju Pokko adalah baju kebesaran secara adat dan jika tidak menggunakan Baju Pokko pada saat tradisi khatam Al-Quraan dianggap tidak sah secara adat. teknik dalam penentuan informan dilakukan dengan cara Purposive. yaitu dengan sengaja memilih dan menetapkan beberapa orang informan yang dianggap dapat memberikan penjelasan dan jawaban sesuai permasalahan penelitian sedangkan metode pengumpulan data adalah pengamatan, wawancara, dan kepustakaan.Berdasarkan Hasil penelitian diketahui bahwa pakaian adat bagi Etnis Mandar digunakan bukan semata-mata untuk menutup badan tetapi pakaian adat ini merupakan simbol identitas Etnis Mandar yang membedakannya dengan baju adat dari Etnis-Etnis yang lain.Penggunaan Baju Pokko digunakan oleh perempuan Etnis Mandar sebagai kostum pessawe (perempuan yang menunggangi kuda) pada saat tradisi khatam AL-Quraan Baju Pokko ini ada 7 macam warna yakni warna merah terang, biru terang, hijau terang, putih terang, kuning terang, ungu terang, dan hitam mengkilat. Kata Kunci : Antropologi Budaya, Baju Adat, Simbol Dan Makna.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up