JudulMakna Simbolik Baju Koje Dan Nggembe Pada Etnis Kaili Di Kota Palu |
Nama: MOH ZALIQ MUTRAFIN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Setiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, maupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya lokal yang ada di setiap daerah memiliki kekuatan tersendiri. Untuk itu budaya lokal yang dimiliki harus dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kukuh. Corak dan ragam yang terdapat pada pakaian adat secara umum telah lekat dengan budaya masyarakatnya, menjadi rangkaian yang indah dan penuh makna dan menunjukkan jatidiri setiap masyarakatnya. setiap motif, warna, aksesoris perhiasan yang ada dalam setiap pakaian adat termasuk baju koje dan nggembe sarat akan makna dan pesan-pesan mengenai nilai-nilai budaya. Penelitian ini berfokus pada permasalahan 1) bagaimana penggunaan baju koje dan baju Nggembe pada etnis kaili di kota Palu 2) bagaimana makna dari simbol-simbol baju koje dan baju nggembe pada etnis kaili di kota Palu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan dan makna simbol baju Koje dan baju nggembe bagi etnis kaili di kota Palu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, agar peneliti dapat mendeskripsikan dengan detail. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 4 orang yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan pengamatan (observasi), wawancara mendalam, dokumentasi dan dipertegaskan dengan berbagai kajian Pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat makna simbolik dalam penggunaan baju adat koje dan nggembe. Keunikan lainnya dari baju adat koje dan nggembe terletak pada penggunaan warna yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Warna seperti kuning, merah, dan hijau tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga mengkomunikasikan peran dan konteks penggunaan baju tersebut. Penggunaan warna pada baju koje selalu diindikasikan dengan strata sosial atau golongan pemakainya. Khususnya, baju koje baju nggembe berwarna kuning diperuntukan oleh kaum bangsawan atau madika yang mempunyai makna kebesaran, warna merah mempunyai arti keberanian yang diperuntukkan untuk prajurit sedangkan baju koje berwana hijau memiliki arti kesuburan, kesejahteraan yang diperuntukkan bagi Masyarakat kebanyakan. Oleh karena itu, tidak setiap orang diperbolehkan memakai baju koje berwarna kuning, hanya kaum bangsawan dan keturunannya serta dewan adat, warna kuning ini memiliki makna khusus yang sangat erat dengan budaya Kaili. Baju koje dan nggembe juga melibatkan aksesoris penting sebagai pelengkap. Kata Kunci: Makna simbolik, Pakaian Adat. |