JudulKonstruksi Kecantikan Perempuan Di Media Sosial ( Studi Kasus Mahasiswi Untad ) |
Nama: FAWWAS MUTHOHAR |
Tahun: 2025 |
Abstrak Media sosial adalah salah satu bentuk komunikasi computer (computer- mediaeted communication ). Media sosial telah menimbulkan cara baru untuk berkerja, bermain, menciptakan, makna, bertukar informasi antrara individu dengan individu lainnya yang tidak bertemu langsung. Konstruksi kecantikan adalah fenomena yang sekarang ini sedang trend dimasyarakat khususnya di media sosial, konstruksi kecantikan terus berkembang dipengaruhi oleh factor sosial, budaya, ekonomi, dan media sosial ,awalnya trend kecantikan mengarah ke eropa dan amerika kemudian pada saat ini merujuk ke Asian style melalui K-Pop. Permasalahan yang saya ambil dalam penelitian ini yakni bagaimana mereka memaknakan kecantikan dan bagaimana mereka melihat konstruksi kecantikan dibentuk dan disebar luaskan melalui media sosial sehingga mempengaruhi persepsi individu terhadap kecantikan, dimana kecantikan diukur berdasarkan standar yang diciptakan dan dipopulerkan oleh media sosial. Pengumpulan data ini menggunakan metode kualitatif dengan Teknik observasi dan wawancara kemudian menggunakan metode partisipatif guna mendapatkan data dari lapangan. Penentuan informan menggunaka purposive yakni lima orang mahasiswi di beberapa fakultas di Univeristas Tadulako dengan kriteria Update dengan kecantikan di media sosial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mereka berpendapat bahwa kecantikan terbagi atas dua yaitu kecantikan dari dalam (outher Beauty) dan Kecantikan dari luar (Inner Beauty). Konstruksi kecantikan perempuan di media osial terjadi melalui tiga tahap yakni : eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Pada tahap Eksternalisasi proses dimana individu memaknai dan mendefiniskan kecantikan, baik dari dalam diri mupun dari penampilan fisik, dengan mencu pada standar dan representasi yang mereka temui di media sosial. Tahap objektifikasi merujuk pada bagaimana standar kecantikan dibentuk dan disebarluaskan di media sosial oleh influencer, selebritis, dan pengguna aktif media sosial dan diterima sebagai standar oleh masyarakat. Tahap internalisasi merujuk pada proses dimana mereka sudah mengadopsi dan mengintegrasikan standar kecantikan yang di sosial media di kehidupan sehari – hari sehingga memunculkan steriotipe di dunia pekerjaan dimana penampilan yang cantik dan menarik menjadi standar dalam penerimaan pekerjaan. Kata Kunci : Media Sosial, Konstruksi, kecantikan |