JudulRITUAL MALAM SATU SURO BAGI ETNIK JAWA DI DESA KARYA AGUNG KECAMATAN TAOPA KABUPATEN PARIGI MOUTONG |
Nama: MERIN FITRIYANA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Abstrak Merin Fitriana, Stambuk B301 17 072, Program Studi Antropologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tad ulako. Judul Skripsi “Ritual Malam Satu Suro bagi Etnik Jawa di Desa Karya Agung Kecamatan Taopa”. Dibimbing oleh Ibu Rismawati sebagai pembimbing utama dan Ibu Siti Hajar N. Aepu sebagai pembimbing pendamping. Malam satu suro di Desa Karya Agung masih dianggap sakral oleh Etnik Jawa yang tingggal di Desa Karya Agung diera zaman yang modern seperti saat ini. Etnik Jawa yang berada di Desa Karya Agung mempercayai bahwa bulan suro merupakan bulannya jin, maka pada bulan suro Etnik Jawa melakukan sebuah ritual tolak bala untuk melindungi Desa, diri sendiri dan untuk kesuburan hasil pertanian. Adapun permasalah dalam penelitian ini adalah (1) mengapa masyarakat Desa Karya agung masih mempertahankan malam satu suro, (2) bagaimana Etnik Jawa dalam memaknai malam satu suro di Desa Karya Agung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ritual Malam Satu suro masih di pertahankan oleh Etnis Jawa di Desa Karya Agung dan bagaimana Etnis jawa dalam memaknai ritual satu suro di Desa Karya Agung. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan meotode deskriptif. Sehingga pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi lapangan dan wawancara bersama informan yang dipilih melalui purposive sampling dengan menetapkan 6 informan yang dapat memberikan data dan informasi yang akurat, untuk pengambilan gambar menggunakan teknik dokumentasi. Sebagai teknik penggalian data, analisis data juga dilakukan agar mendapatkan data-data yang lebih akurat dengan menggunakan tahapan analisi seperti reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa 1) mengapa masyarakat Desa Karya Agung masih mempertahankan budaya satu suro adalah dikarenakan mereka masih percaya bahwa dengan melakukan ritual satu suro mereka mendapatkan keberkahan dan menangkal marabahaya bagi Desa Karya Agung maupun masyarakat sendiri. Kemudian 2) masyarakat Karya Agung dalam memaknai ritual suroan ialah masyarakat Desa Karya Agung setiap suro selalu mengadakaan slametan untuk meminta keberkahan, keselamatan dan rasa bersykur kepada yang maha kuasa atas apa yang telah diberikan kepada masyarakat selama hidup, selametan tersebut dilakukan baik dilapangan bersama masyarakat maupun di rumah secara individu. Selain mengadakan ritual slametan masyarakat Desa karya Agung juga memaknainya dengan ritual sedekah bumi, ritual tersebut adalah ucapan rasa syukur kepada tuhan yang telah memberikan segala yang ada di bumi. Kata kunci : Malam Satu Suro, Etnik Jawa |