JudulPengetahuam Petani Dalam Pengolahan Daun Cengkeh Di Desa Lalombi Dusun IV Marale Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala |
Nama: HESTIANUR |
Tahun: 2024 |
Abstrak Hestianur. Stambuk B 301 17 048. Program Studi Antropologi, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako. Judul Skripsi: Pengetahuan Petani Dalam Pengolahan Daun Cengkeh. Dibimbing Oleh Bapak Ikhtiar Hatta Pembimbing Utama dan Ibu Siti Hajar N. Aepu Pembimbing Pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan bagaimana pengetahuan petani dalam pengolahan daun cengkeh kering serta proses distribusi daun cengkeh di Desa Lalombi Dusun IV Marale Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Daun cengkeh terutama yang telah tua dan gugur biasanya hanya akan terbuang begitu saja dibawah pohonnya, namun dengan adanya pabrik daun cengkeh di dusun IV Marale Desa Lalombi daun cengkeh yang biasanya tak bernilai kini oleh petani cengkeh diperjual belikan dengan melalui beberapa tahapan pengolahannya serta dapat mendistribusikan daun cengkeh tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. adapun ruang lingkup penelitian ini Di Dusun IV Marale Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten donggala. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan teknik analisis data dengan cara penyuntingan data hasil wawancara, kategorisasi data, penafsiran makna data dan perumusan kesimpulan. kemudian dengan menggunakan teknik porposive informan dalam penelitian ini adalah 5 orang, dimana informan tersebut merupakan masyarakat Desa Lalombi yang setiap informan memiliki latar belakang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahw: Pertama, Kehadiran pabrik minyak daun cengkeh, mengubah pandangan petani di Desa Lalombi pada daun cengkeh kering dari sekadar sampah menjadi komoditas berharga. Sejarah penyebaran tanaman cengkeh yang luas, dimulai dari Maluku hingga dunia, serta manfaat farmakologi dan industri dari senyawa eugenol dalam minyak atsiri, memberikan dasar penting bagi perubahan ini. Petani sekarang secara rutin mengumpulkan daun cengkeh dan menjualnya dengan harga Rp1.500 per kilogram ke pabrik, menciptakan sumber pendapatan tambahan yang signifikan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan cuaca yang tidak menentu.. Kedua, Proses pengolahan daun cengkeh di Desa Lalombi Dusun IV Marale Petani secara terorganisir mengumpulkan daun cengkeh dengan peralatan sederhana seperti karung, sapu lidi, dan tali rafia. Mereka mengumpulkan baik daun cengkeh kering maupun basah, memisahkan di antara keduanya, dan menjualnya ke penyulingan minyak daun cengkeh. Proses penyulingan membutuhkan waktu yang cukup lama, di mana daun cengkeh dimasak untuk menghasilkan minyak atsiri yang memiliki banyak kegunaan dalam industri kosmetik, farmasi, dan makanan. Tahap pembongkaran penting dilakukan untuk memisahkan daun yang telah dimasak dengan minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak daun cengkeh yang dihasilkan tidak hanya memberikan nilai tambah signifikan dalam ekonomi lokal tetapi juga memiliki berbagai aplikasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci: Pengolahan, Daun Cengkeh, Desa Lalombi |