Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulStudi Antropologi Ekonomi Pada Pemulung Perempuan Di TPA Kawatuna, Kota Palu
Nama: MOH REFOLDI
Tahun: 2023
Abstrak
ABSTRAK Moh Refoldi stanbuk B 301 16 087. Judul skripsi “Studi Antropologi Ekonomi Pada Pemulung Perempuan di TPA Kawatuna, Kota Palu”. Dibimbing oleh Rismawati sebagai pembimbing utama dan Siti Hajar N. Aepu sebagai pembimbing pendamping. Ada beberapa pemulung perempuan sebelumnya bekerja sebagai petani atau bercocok tanam yaitu menanam tanaman bulanan seperti cabai, jagung, ubi, dan sayur-sayuran akan tetapi mereka terkendala musim panas sehingga tanaman yang mereka tanam tidak tumbuh subur bahkan besarkemungkinan gagal panen karena mereka hanya mengharapkan hujan untuk menyirami tanaman mereka, maka dari itu ibu-ibu yang awalnya berprofesi sebagai petani beralih pekerjaan untuk menjadi pemulung karena mereka merasa menjadi petani sangat melelahkan dan hasilnya tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah mengapa perempuan memilih untuk menjadi pemulung dan bagaimana perilaku ekonomi perempuan pemulung. Untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pemasalahan-permasalahan tersebut, metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan teknik analisis data serta penentuan informan yang ditetapkan secara Purposive Sampling berjumlah 4 narasumber yang dapat menjelaskan serta mendeskripsikan secara terperinci terkait perempuan pemulung di TPA Kawatuna. Hasil peneletian ini menunjukan bahwa, 1) Faktor ekonomi merupakan salah satu yang sangat mempengaruhi perempuan memilih untuk menjadi pemulung karena ekonomi merupakan hal yang paling mendasar dalam memenuhi kebutuhan keluarga dalam sehari-hari. 2)Faktor kurangnya lapangan kerja juga sangat mempengaruhi perempuan pemilih untuk menjadi pemulung karena lapangan kerja mereka tidak mampu persaing di dunia pekerjaan yang di butuhkan di suatu tempat yang membuka lowongan pekerjaan, hal tersebut di sebapkan karena rendahnya pendidikan dan kemampuan/skil. 3) Faktor keluarga juga mempengaruhi perempuan sehingga mereka memilih untuk menjadi pemulung, yang dimaksud dengan faktor keluarga ialah karena suami mereka juga bekerja sebagai pemulung sehingga mereka juga memilih untuk menjadi pemulung untuk membantu suami mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Selain itu berdasarkan dari hasil pengamatan dan wawancara bahwa pemulung perempuan yang berada di TPA Kawatuna bisa di katakan untuk keseharian mereka bisa tercukupi seperti makan dan biaya hidup yang lainya, namun kalau di lihat dari segi materi seperti fasilitas, rumah yang layak dan lain sebagainya masih jauh dari kata tercukupi. Karena sebagian besar pendapatan mereka dihabiskan untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari dan sekolah anak-anak mereka. Sehingga mereka tidak bisa membuat rumah yang layah huni atau semi permanen. Kata Kunci : Perempuan Pemulung, Perilaku Ekonomi, Antropologi Ekonomi

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up