Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulCINTAKU TERHALANG OLEH „?WETON “ SISTEM PERNIKAHAN ETNIS JAWA DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH
Nama: EDI DANATA
Tahun: 2022
Abstrak
ABSTRAK Edi Danata Stambuk B301 16 060 dengan judul Skripsi CINTAKU TERHALANG OLEH WETON “ SISTEM PERNIKAHAN ETNIS JAWA DI DESA KOTARAYA KECAMATAN MEPANGA KABUPATEN PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH. Atas bimbingan Muhammad Marzuki (pembimbing utama) dan Citra Dewi (pembimbing pendamping) program studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako. Adat Jawa tidak dapat dipisahkan dengan setiap sendi kehidupan masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap adat tradisi Jawa yang masih dijaga dan masih dilestarikan di masyarakat Jawa. Dalam masyarakat Desa Kotaraya Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Khususnya adat Tradisi Weton dalam menentukan setiap hajatan selalu mencari hari baik berdasarkan weton dalam pernikahan Tradisi masyarakat Jawa sangat selektif ketika pemilihan calon menantu dan menentukan hari akad bagi kedua calon mempelai yang diharapkan agar keluarga dapat mencapai kedamaian dan kemakmuran. Anak muda dizaman sekarang kebanyakan sangat awam terkait tradsi kebudayaan mereka sendiri. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi ilmiah mengenai Tradisi“Weton Dalam Pernikahan” Pada Etnis Jawa yang ada di Kotaraya Kecamatan Mepanga Parigi Moutong. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah Untuk Mengetahui dan memaparkan faktor-faktor yang melatarbelangi penentuan akad nikah berdasarkan Weton, sertaUntuk mengetahui dan menjelaskan makna simbolik “Weton dalam pernikahan” Di Desa Kotaraya Dalam penelitian ini mengunakan metode pendekatan kualitatif yang memiliki karateristik alami sebagai sumber data langsung proses lebih penting dari pada hasil. Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan dalam analis induktif dan makna merupakan hal yang esensial. Tradisi Weton Masyarakat Kotaraya yang selalu dijaga hingga saat ini dalam melangsukan sebuah pernikahan biasanya yang sering terjadi adalah menentukan kecocokan weton pasangan muda-mudi yang akan menikah, hal ini dilakukan oleh praktisi atau sesepuh yang dianggap bisa mencarikan hari baik dalam melangsungkan pernikahan. Dalam kasus yang penulis temui ada beberapa yang mengalami terhalangnya suatu pernikahan dikarenakan pola perhitungan weton yang tidak cocok, diantaranya setidaknya ada 3 pasangan yang mengalami hal tersebut, dari 3 pasangan 2 diantaranya gagal menikah , dan yang 1 walapun weton mereka tidak cocok mereka tetap melangsungkan sebuah pernikahan. Secara garis besar untuk di Desa Kotaraya masih banyak masyarakatnya melakukan tradisi pencarian hari baik yang biasa disebut weton. Menurut primbon Jawa simbol serta makna dalam setiap hari dan pasaran memuat sebuah angka yang mana angka-angka tersebut memuat makna diantaraya dengan mengtahui makna tersebut, memuat yang namanya karakter atapun data-data pribadi yang sangat detail. Etnis Jawa lekat dengan budaya sasmito dan paspon cukup dekat dengan dengan budaya simbol/pralambang dalam mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak dan cucunya, Adapun itu terdapat pada rumah, benda pusaka, busana kesenian, sesaji, bahasa, aksara angka, hewan dan seluruh alam semesta.Solusi yang ditawarkan ketika Weton tidak cocok yaitu dengan cara Ruwatan /atau mencari hari baik di saat akad dilangsungkan dan semua itu dikemas melalui kitab primbon atau yang di kenal dengan Ilmu Titen hanya dimiliki oleh orang-orang Etnis Jawa sebelum teknologi digital merambah di nusantara, menurut Suardi Indra Suoro “Ilmu Titen bagian dari ngelmuni wong Jowo mengunakan prinsip “cocok” Ilmu Titen dilandaskan kepada kebiasaan yang berulang-ulang dicatat direnungkan, dan diamalkan. Kata Kunci : Weton, Pernikahan, Cinta Terhalang

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up