Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
Judul“PERSEPSI ETNIS BUGIS DALAM PENENTUAN JODOH DI DESA SINGGANI DI KECAMATAN LARIANG KABUPATEN PASANGKAYU”
Nama: ARDIANTI
Tahun: 2022
Abstrak
ABSTRAK ARDIANTI, Stambuk, B 301 16 055, Judul: Persepsi Etnis Bugis Dalam Penentuan Jodoh Di Desa Singgani Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu. Dibimbing oleh ibu Rosmawati sebagai pembimbing Utama dan ibu Resmiwati sebagai pembimbing pendamping. Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univesitas Tadulako. Alasan memilih judul persepsi Etnis bugis di Desa Singgani Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu adalah karena Desa Singgani merupakan Desa yang banyak didiami oleh etnis bugis yang masih menerapkan budaya perjodohan bagi anak-anak mereka. Budaya yang terjadi pada masyarakat suku bugis di Desa Singgani Kecamatan Lariang Kabupeten Pasangkayu dimana masih para orang tua suku bugis yang massih mempertahankan budaya perjodohan terhadap anak-anaknya dalam melangsungkan pernikahan, akan tetapi pernikahan yang dilator belakangi perjodohan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi orang bugis tentang masalah penetuan jodoh dan bagaimana faktor penghambat dan pendukung tentang penentuan jodoh untuk mengungkap dan menjawab permasalahan tersebut, maka metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, tipe penelitiannya bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan penelitian lapangan yakni pengamatan dan wawancara mendalam. Penelitian ini dilakukan di Desa Singgani Kecamatan Lariang Kabupaten Pasangkayu. Teknik penarikan informan ini dilakukan secara sengaja (purposive sumpling) yaitu sengaja memilih enam orang informan yang terdiri dari tiga orang yang mau dijodohkan satu orang yang menolak untuk dijodohkan dan dua orang tua yang menjodohkan anaknya yang dapat memberikan data atau informasi mendalam mengenai perjodohan, pengalaman, serta rutinitas. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa terjadinya perjodohan pada suku Bugis di Desa Singgani disebabkan terjadinya perjodohan karena faktor adat atau kebiasaan orang tua yang menjodohkan anaknya sesama kerabat sesuku mereka dan kemudian faktor status sosial dalam lingkungan serta perjodohan pada suku bugis di desa Singgani yang sudah dilakukan secara turun-temurun meskipn berada di tanah rantau. Dampak pejodohan pada masyarakat bugis memiliki dampak positif seperti orang tua akan membantu mempermudah mendapatkan pasangan. Dampak negaifnya yaitu depresi pada anak memungkinkan terjadinya perselingkuhan dan keluarga yang tidak harmonis. Kata Kunci: persepsi, jodoh, etnis, bugis, Desa Singgani

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up