JudulFENOMENA PEMAKNAAN TUBUH DALAM PEMENTASAN ORGEN TUNGGAL DI KOTA PALU |
Nama: ANDI AZKIA |
Tahun: 2021 |
Abstrak ABSTRAK Andi Azkia B 301 16 052. Judul Fenomena pemaknaan tubuh dalam pementasan orgen tunggal di kota palu, di bimbing oleh Ibu Kismarsilah sebagai Pembimbing Utama dan Bapak Ikhtiar Hatta sebagai Pembimbing Pendamping. Tubuh dapat dibelai, dan juga dapat dicintai atau dibenci, dapat dianggap indah atau jelek, suci atau tidak, sehingga dapat membanggakan si pemilik tubuh tersebut apakah dapat menghasilkan uang atau bahkan tidak sama sekali. Tubuh merupakan elemen dasar dalam pementasan seni dan tubuh menjadi pusat perhatian penonton saat berada di atas panggung, dan tubuh merupakan bahasa simbol. Dari gerak tubuh kita juga bisa mengekspresikan sebuah lagu yang akan kita nyanyikan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pementasan orgen tunggal di Kota Palu, serta bagaimana tubuh dipahami dalam pementasan orgen tunggal. Untuk mengungkapkan dan menjawab permasalahan tersebut, maka saya menggunakan metode penelitian kualitatif yang berdasarkan penelitian deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, dan penelitian lapangan yakni wawancara mendalam dan dokumentasi. Serta informan ditetapkan secara purposive sampling dengan menentukan informan yang dapat memberikan gambaran secara detail mengenai penyanyi dangdut yang ada di Kota Palu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tubuh seseorang memiliki pemaknaan yang berbeda dari orang ke orang serta dapat berubah pemaknaannya setiap saat dari waktu ke waktu. Makna tubuh sangat dipengaruhi oleh konteks saat itu dan pemaknaannya sangat dinamis. Bagi manusia tergantung dalam konteks apa mereka menggunakan tubuhnya. Para biduan sering menampilkan atau menunjukkan lekuk tubuh mereka ke penonton dengan cara berpakaian yang seksi dan minim serta goyangan itu yang menjadi daya tarik, dan mereka menganggap bahwa yang mereka lakukan itu dapat membuat penonton terhibur dan dapat membuat mereka ikut bergoyang bersama. Selain bernyanyi dari panggung ke panggung para biduan juga tidak lupa dengan tugas mereka di rumah mengurusi keluarga. Masyarakat Kota Palu lebih menyukai hiburan musik orgen tunggal karena selain lagu pop, lagu dangdut lebih diminati oleh masyarakat. Harga dari menyewa orgen tunggal relatif murah sehingga banyak masyarakat Kota Palu yang pada waktu mengadakan acara pesta perkawinan, aqiqahan dan lain-lain lebih memilih menyewa orgen tunggal untuk menambah kemeriahan pesta yang diselenggarakan. Kata Kunci : tubuh, penyanyi dangdut, orgen tunggal |