JudulFungsi Cerita Rakyat Povanua Dalam Mitigasi Bencana Di Desa Sibalaya Utara Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi |
Nama: RIFKA ANISA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Rifka Anisa Stambuk B301 16 003. Judul skripsi “Fungsi Cerita Rakyat Povanua dalam Mitigasi Bencana di Desa Sibalaya Utara Kecamatan Tanambulava Kabupaten Sigi. Di bawah bimbingan Muhammad Marzuki selaku Pembimbing utama dan Ikhtiar Hatta selaku pembimbing pendamping. Program Studi Antopologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cerita rakyat Povanua dalam kehidupan masyarakat desa Sibalaya Utara yang berkaitan dengan mitigasi bencana dan untuk mengetahui bagaimana fungsi cerita rakyat Povanua dalam mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui penelitian deskriptif. Pengumpulan data yaitu melalui studi kepustakaan, penelitian lapangan yakni pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan yaitu 6 orang yang dapat memberikan gambaran secara detail mengenai persepsi masyarakat Desa Sibalaya Utara terhadap cerita Povanua, upaya masyarakat Desa Sibalaya Utara dalam melestarikan cerita Povanua serta fungsi dari cerita Povanua dalam mitigasi bencana. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat desa Sibalaya Utara masih mempercayai cerita nenek moyang mereka yang disebar luaskan secara lisan yang dikenal dengan istilah Notutura. Akan tetapi, kepercayaan mereka pun berbeda- beda tergantung pada tingkat pemahaman mereka. Persepsi masyarakat desa Sibalaya Utara tentang cerita Povanua terbagi atas dua kategori yaitu pertama masyarakat asli yang mempercayai cerita rakyat secara turun-temurun dan yang kedua yaitu masyarakat yang sekedar menyukai cerita rakyat sebagai mitos atau legenda. Adapun upaya yang dilakukan oleh masyarakat dalam melestarikan cerita rakyat yaitu dengan melakukan tradisi Notutura atau kegiatan menceritakan kembali cerita dalam bentuk lisan dari mulut ke mulut. Selain itu masyarakat desa Sibalaya Utara juga masih melaksanakan beberapa kegiatan ritual adat seperti Tola Bala, Givu, Novunja dan Nompaura yang merupakan pengetahuan lokal bagi masyarakat desa setempat yang harus dilestarikan. Selanjutnya, fungsi cerita rakyat dalam mitigasi bencana yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat desa Sibalaya Utara terkait mitigasi bencana. Masyarakat mengetahui tanda-tanda bencana alam melalui gejala alam (panas ekstrim), hewan (burung), maupun cerita mistis (mimpi dan hal ghaib). Selain itu, cerita rakyat juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa Sibalaya Utara tentang mitigasi bencana. Tingkat kesadaran masyarakat desa Sibalaya Utara tentang mitigasi bencana terbagi atas dua yaitu secara tradisional dan secara modern. Dikatakan tradisional karena mereka dapat mengetahui terjadinya bencana alam melalui tanda-tanda yang diberikan oleh alam, tanda yang diberikan oleh hewan dan tanda dari kejadian mistis/ghaib. Sedangkan, kesadaran masyarakat dikatakan modern karena sebagian masyarakat sudah mulai menggunakan teknologi untuk mengetahui informasi terkait dengan bencana alam sebagai upaya dalam mitigasi bencana. Kata Kunci : Cerita Rakyat, dan Mitigasi Bencana. |