Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT PETOBO PASCA BENCANA GEMPA DAN LIKUIFAKSI DI HUNIAN SEMENTARA PALU SULAWESI TENGAH
Nama: MOH FARID ASHAD
Tahun: 2022
Abstrak
ABSTRAK Moh. Farid Ashad : B 301 15 091 judul skripsi Perubahan Mata Pencaharian Masyarakat Petobo Pasca Bencana Gempa Dan Likuifaksi Di Hunian Sementara Palu Sulawesi Tengah dibimbing oleh Muhammad Marzuki sebagai pembimbing utama dan Rismawati sebagai pembimbing pendamping. Bencana gempa, stunami dan likuifaksi yang melanda kota Palu dan sekitarnya tepatnya pada tanggal 28 September 2018, banyak menelan korban jiwa dan menghancurkan fasilitas umum termasuk juga di wilayah Petobo yang kemudian menyebabkan kerugian materi dan harta benda. Tujuan penelitian ini antara lain : (1) untuk mengetahui kondisi masyarakat di hunian sementara pasca bencana likufaksi; (2) untuk menggambarkan perubahan mata pencaharian masyarakat akibat likuifaksi. Dasar penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Lokasi penelitian berada di hunian sementara Petobo Palu Timur, Kota Palu. Data yang diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, artikel, dokumen, browsing internet, observasi dan wawancara langsung terhadap informan. Penentuan informan ditentukan secara purposive dengan jumlah informan 5 orang yang semuanya berada di hunian sementara. Teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan yakni pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pasca terjadinya bencana gempa dan likufaksi yang melanda wilayah Petobo menyebabkan masyarakat mengalami kerugian materi, seperti rusaknya rumah-rumah warga dan bangunan fasilitas umum lainnya sehingga tidak bisa digunakan kembali bukan hanya mengalami kerugian materi korban yang berhasil selamat juga mengalami trauma yang mendalam hal tersebut dikarenakan mereka tidak mengira sebelumnya bahwa akan mengalami peristiwa besar seperti itu banyak sanak saudara turut menjadi korban karena tidak sempat menyelamatkan diri banyaknya reruntuhan puing bangunan yang cukup menghalangi membuat evakuasi korban berjalan lambat dan memakan waktu yang cukup lama sehingga sebagian korban yang masih tertimbun reruntuhan di tinggalkan seperti itu saja akibat ketidak mampuan alat untuk menjangkau setelah dipindahkan ke hunian sementara korban harus beradaptasi kembali dengan lingkungan yang baru dan bertemu orang baru pula dengan nasib yang sama yang tentu saja membutuhkan waktu, akibat dari hilangnya mata pencaharian. Kondisi ekonomi yang semakin menurun membuat mereka semakin susah mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka dari itu banyak dari mereka yang beralih ke mata pencaharian lain. Kata kunci : Kondisi Ekonomi, Kerugian Materi, Perubahan Mata Pencahar

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up