Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPOLA HUBUNGAN ORANG BUNGKU DAN ORANG TORAJA DI DESA BAHOMAKMUR KECAMATAN BAHODOPI KABUPATEN MOROWALI
Nama: SUKRIANTO
Tahun: 2021
Abstrak
ABSTRAK Sukrianto, stambuk: B301 15 002, judul Skripsi: Pola Hubungan Sosial Orang Bungku dan Orang Toraja di Desa Bahomakmur Kecamatan Bahodop Kabupaten Morowali. Dibimbing oleh Muhammad Marzuki sebagai Pembimbing I dan Ikhtiar Hatta sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran rinci tentang konflik dan kekerasan di Desa Bahomakmur Kecamatan Bahodopi yang dirinci kedalam tiga tujuan utama yakni untuk memberikan gambaran tentang: (1) bagaimana hubungan sosial orang Bungku dan orang Toraja sebelum terjadi konflik, (2) bagaimana perubahan hubungan sosial kedua suku bangsa tersebut setelah konflik, dan (3) bagaimana mekanisme perdamaian pada kedua kelompok bertikai. Rancangan penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Subjek penelitian ini adalaha masyarakat Desa Bahomakmur sebanyak 2.819 Jiwa terdiri dari 1.373 Kepala keluarga (KK). Sedangkan samper dilakukan dengan cara teknik Purposive Sampling yang melibatkan 9 (sembilan) sumber informan yang merupakan representasi dari subjek penelitian. Data dari penelitian ini dikumpul melalui sudut pustaka dan penelitian lapangan yang menggunakan metode observasi dan wawancara. Data penelitian dianalisis secara kualitatif melalui langkah-langkah penyutingan data, kategorisasi data, penafsiran makna data, dan perumusan kesimpulan hasil data. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum terjadi konflik, masyarakat Desa Bahomakmur memiliki hubungan sosial yang harmonis dan sifat saling tolong menolong antara sesama masyarakat. Namun setelah terjadi konflik sosial, perilaku masyarakat serta kedua suku yang bertikai mengalami perubahan, misalnya rasa trauma atas kejadian yang mereka alami, mudah tersinggung, serta selalu curiga dengan orang yang tidak dikenal. Faktor yang menyebabkan terjadinya konflik sosial antara masyarakat lokal (Bungku) dan masyarakat pendatang (Toraja) yaitu faktor tidak terima terhadap perlakuan masyarakat pendatang kepada Camat Bahodopi yang diangap masyarakat lokal tidak etis dan cari perkara serta minuman keras yang menjadi pemicu terjadinya pertikaian. Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi konflik sosial yang terjadi di Desa Bahomakmur yakni dengan melakukan kerjasama serta diadakan pertemuan Forkopimda Kabupaten Morowali, Pemerintah Kecamatan, Pemerinta Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan masing-masing perwakilan kelompok yang bertikai. Kata Kunci: Konflik, Etnis, Bungku, Toraja, Bahomakmur

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up