Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulMITOS Galela-Gowaya DI DESA WAYAUA KECAMATAN BACAN TIMUR SELATAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA (Sebuah Tinjauan Strukturalisme Versi Levi-Strauss)
Nama: ASRIL ILHAM
Tahun: 2022
Abstrak
ABSTRAK Asril Ilham B 301 14 107. Judul skripsi Mitos Galela-Gowaya Di Desa Wayaua Kecamatan Bacan Timur Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara (Suatu tinjauan strukturalisme versi Levi-Strauss). Dibimbing oleh Dr. Rismawati S. Sos., MA sebagai pembimbing utama dan Hendra S. Sos., M. Phil., MA sebagai pembimbing pendamping. Fokus utama dari kajian penelitian ini adalah tentang mitos Galela-Gowaya di Desa Wayaua. Kajian mitos Galela-Gowaya ini menggunakan paradigma strukturalisme Levis-Strauss untuk menguraikan ceriteme dan struktur-struktur dibalik mitos Galela-Gowaya. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara turun langsung ke lapangan penelitian. Adapun jumlah informan adalah sebanyak tiga orang yang ditetapkan melalui tehnik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menguraikan serta menjelaskan bahwa, Mitos Galela-Gowaya merupakan mitos yang mengisahkan tiga rombongan yang sedang dalam perjalanan dengan tujuan perjalanan mereka yang berbeda-beda. Dengan menganalisis menggunakan paradigma struktural Levi-Strauss sehingga memunculkan episode dan benang-benang ceriteme serta relasi-relasi yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Mitos Galela-Gowaya ini diyakini oleh orang-orang etnis Galela-Tobelo di Desa Wayaua sebagai mitos yang memiliki sejarah kekerabatan antar etnis Galela-Tobelo di Desa Wayaua. Tokoh-tokoh yang berada pada puncak struktur segitiga posisi merupakan pelopor kekerabatan antara etnis Galela-Tobelo. Sehingga mitos Galela-Gowaya menjadi landasan persatuan antar etnis Galela-Tobelo maupun antar komunitas agama yakni komunitas agama Islam dan komunitas agama Kristen di Desa Wayaua. Mitos Galela-Gowaya dalam ikatan agama. Tokoh-tokoh dalam mitos Galela-Gowaya sebagian dari mereka ada yang memeluk agama Islam dan ada pula yang memeluk agama Kristen melalui konsep “Baku Sayang” yang terus lestari hingga sekarang antara komunitas Kristen dan komunitas Islam di Desa Wayaua. Ikatan kekerabatan di Desa Wayaua antara komunitas Islam dan komunitas Kristen etnis Galela-Tobelo sangat dekat atau dikenal dengan “O Dodomi Moi” yang artinya masih satu ari-ari yang berawal dari tokoh-tokoh yang ada di dalam mitos Galela-Gowaya yang melakukan kawin mawin antara ketiga kelompok rombongan itu. Melalui konsep O Dodomi Moi sehingga lahir konsep Basiloloa atau meminta maaf hal ini dilakukan untuk meminimalisir konflik atau kenakalan-kenakalan remaja di Desa Wayaua. Basiloloa merupakan permintaan maaf tanpa memandang siapa yang salah dan siapa yang benar yang ditahu oleh etnis Galela-Tobelo antara komunitas Islam dan komunitas Kristen adalah “Ngomi Na O Dodomi Moi” yang berarti kami ini masih satu Ari-ari. Kata Kunci; Mitos Galela-Gowaya, Strukturalisme Levi-Strauss.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up