Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulINTERAKSI PAWANG DENGAN KUDA PADA TRADISI SAIYYANG PATTUDU KELURAHAN TINAMBUNG KECAMATAN TINAMBUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Nama: Nur Anita
Tahun: 2019
Abstrak
ABSTRAK Nur Anita stambuk : B 301 14 072, judul skripsi Interaksi Pawang Dengan Kuda Pada Tradisi Saiyyang Pattudu Kelurahan Tinambung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar. Di bimbing oleh Kismarsilah sebagai pembimbing utama dan Siti Hajar N. Aepu sebagai pembimbing pendamping. Hewan peliharaan merupakan binatang yang dijinakan dan diurus oleh pemiliknya, serta memiliki ikatan emosional di antara keduanya. Ikatan emosional akan membentuk sebuah hubungan antara manusia dengan hewan. Ada 3 dimensi dari hubungan pemilik dengan hewan peliharaannya, yaitu: attachment, interaksi, dan peran hewan peliharaan sebagai human substitute. pertama, attachment adalah tingkat kasih sayang yang terdapat di antara seseorang dengan hewan sebagai sahabat mereka. Dimensi kedua, interaksi, mengacu pada hubungan kemitraan dua arah di mana kedua belah pihak menyesuaikan perilaku mereka sesuai dengan mitra mereka dan ketiga human substitute dalam penelitian ini mengacu pada kecenderungan memanusiakan sesuatu yang bukan manusia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pemilihan kuda dalam tradisi saiyyang pattududan mengetahui proses pelatihan kuda dalam ritual saiyyang pattududi Kelurahan Tinambung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar. Kemudian dalam penelitian ini melibatkan 7 orang informan yang mengetahui tentang Tradisi Saiyyang Pattudu. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan tipe pendekatan yang di gunakan yaitu deskriptif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang Mandar di Kelurahan Tinambung beranggapan bahwa Interaksi pawang dengan kuda pada tradisi saiyyang pattudu sudah ada sejak nenek moyang mereka yang dijadikan sebagai mappatammaq. Dan hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengetahuan dari ketiga pelatih kuda tradisi saiyyang pattudu di Mandar memiliki perbedaan satu sama lain mulai dari cara mendapatkan pengetahuannyaa, apa yang dipakai dalam melatih kuda, dan cara mappatundru kuda sampai dengan larangan dan pantangan apa saja yang mereka berikan kepada pemilik kuda. Walaupun keduanya memiliki perbedaan dalam melatih kuda tetap diyakini dan dipercaya dapat melatih kuda (mappatundru kuda) karena melihat dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pelatih kuda, mereka juga yakin bahwa pelatih kuda memiliki tujuan yang sama yaitu melatih kuda agar pandai menari. Kata Kunci : Pawang Kuda, Saiyyang Pattudu, Tradisi.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up