JudulPengalaman Tinggal Lima Keluarga Di Huntara Desa Beka Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi |
Nama: ABDIL FADEL |
Tahun: 2022 |
Abstrak ABSTRAK Abdil Fadel. Stambuk B 301 14 036. Judul Sripsi “Pengalaman Tinggal Lima Keluarga Di Huntara Desa Beka Kecamatan Marawola KabupatenSigi”. Hunian Sementara “Huntara” di DesaBeka, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi berada di Tiga titik Dusun 1, 2 dan 3 dan memiliki jumlah total keseluruahan 144 petak kamar hunian yang diperuntukan untuk masyarakat Desa Beka yang Rumahnya mengalami rusak berat akibat Bencana Gempa Pada Tanggal 28 September 2018. Perubahan tempat tinggal dari rumah yang sebelumnya kehunian sementara “Huntar Namun, sebagaimana fugsi dan kegunaannya, Hunian Sementara memang menarik untuk dikaji. Dari sekian faktor masalah Pengalam Tinggal dan perubahan social pada keluarga di huntara menjadi hal yang menarik untuk diteliti, diperlukan adaptasi agar penghuni bias nyaman tinggal di Huntara, Permasalahan dalam penelitian ini guna mengetahui Pengalam Tinggal Lima Keluarga di Huntara Desa Beka. Permasalahan yang pertama adalah Bagaimana Pengalaman Tinggal Lima Keluarga di huntara Desa Beka dan permasalahan kedua adalah Bagaimana Perubahan Sosial Lima Keluarga yang tinggal di Huntara Desa Beka. Untuk mengungkap dan menjawab permasalahan tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Kualitatif, tipe penelitian yang bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan penelitian yakni pengamatan, wawancara bebas dan mendalam. Dokumentasi serta memilih dan menetapkan beberapa orang informan yang dipandang dapat memberikan penjelasan dalam memberikan jawaban permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pengalam Tinggal dan Perubahan Sosial pada keluarga di Huntara yang mengharuskan mereka melakukan penyesuaian diri terhada lingkungan yang baru dan juga gangguan kebisingan pun tidak luput dari apa yang di alami oleh penghuni, namun semua itu sering berjalannya waktu dapat di lalui hingga akhirnya penghuni mulai terbiasa dengan kondisi tersebut, membutuhkan waktu dan proses agar penghuni huntara mampu dengan kondisi hunian dan lingkungan yang jauh berbeda dengan hunian yang sebelumnya serta proses adaptasi berjalan dengan baik. Pengalaman pada pengungsi yang dimana tempat tinggal sebelumya mereka lebih leluasa dalam melakukan aktivitas dan juga ruang lebih luas ketimbang bangunan yang disediakan untuk di tempati sementara, Ruang Hunian Sementara Hanya di fungsikan untuk temapat mereka beristirahat atau sebagai tempat tidur, sementara untuk kebutuhan masak-memasak mereka membuat dapur sendiri adapun perubahan soisal yang terjadi pada penghuni huntara yaitu pengungsi melakukan interaksi terhadap tetangga yang barupa tempat hunian sementara, walaupun diawal agak sedikit canggung akan tetapi lama kelamaan hubungan di antara pengusi berjalan dengan baik, kerja bakti atau gotoong royong dilakukan sebulan sekali untuk menjaga lingkungan agar bersih. Kata kunci : Pengalaman, Perubahan Sosial, Keluarga |