ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
ESTD PERPUSTAKAAN UNTAD
| JudulPERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI DAN BALITA DI DESA SIWELI KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA |
| Nama: EKA SANTRI |
| Tahun: 2020 |
| Abstrak Adapun metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif. Menunjukan bahwa masyarakat di Desa Siweli khususnya bagi ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita. Menurut sebagian ibu-ibu yang ada di Desa Siweli bahwa pemberian ASIi merupakan upaya yang paling baik untuk memenuhi kebutuhan gizi serta menjaga pertumbuhan bayi. Disamping itu pemberian ASI sangat mudah, praktis dilakukan dan bersifat ekonomis. Selain itu mereka juga menganggap bahwa memberikan ASI seperti memberikan obat pada bayi misalnya di saat bayi mengalami demam, badan terasa panas obat nya itu hanyalah memberika ASI. Tetapi disamping itu ada juga sebagian ibu-ibu tidak memberikan ASI terhadap anaknya melainkan hanya memberikan susu formula, dan ada juga yang memberikan seperti air beras (air tajin), disertakan pemberian makanan tambahan seperti bubur nasi yang disaring halus, bubur sun yang dikemasan dan pisang ambon yang diblender halus. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1). Pengetahuan masyaraakat tentang pemberian ASI dan makanan Tambahan sudah dilakukan sejak dahulu. Menyusui bayi dengan ASI dilakukan pada saat bayi masih berumur dari 0-6 bulan. Tetapi ada juga tidak memberikan ASI melainkan hanya memberikan air beras (tajin), susu formula, disamping itu ada juga memberikan makanan seperti bubur yang disaring halus, bubur sun kemasan dan pisang yang diblender halus. Pengeahuan tersebut itu semua mereka dapatkan dari orang tua terdahulu, mereka menganggap bahwa itu semua juga baik untuk pertumbuhan anak. (2). Perilaku pemberian ASI dan makanan tambahan pada ibu-ibu di desa Siweli berbeda-beda, ada yang memberikan ASI secara rutin dan ada tidak memberikan sama sekali. Mereka mempunyai alasan tersendiri ada yang bekerja diluar rumah, dan ada juga cuman di rumah saja tetapi tidak memberikan ASI karena takut bentuk badan berubah seperti payudara kendor. |