JudulPERUBAHAN SISTEM PERTANIAN TRADISIONAL DI DESA BANCEA KECAMATAN PAMONA SELATAN KABUPATEN POSO |
Nama: VIMI APRILIN DJADI |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Vimi Aprilin Djadi B20121203, Perubahan Sistem Pertanian Tradisional Di Desa Bancea Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso. Dibimbing Oleh Hasan Muhammad dan Suardin Abdul Rasyid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses perubahan sistem pertanian dari tradisional ke modern di Desa Bancea, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Deskriptif analistis untuk menggali secara mendalam pengalaman petani terkait perubahan praktik pertanian. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa: 1). Proses perubahan sistem pertanian tradisional ke modern di Desa Bancea, mengalami transformasi signifikan dalam sistem pertaniannya. Dahulu Masyarakat Desa Bancea pada saat pengolahan lahan pertanian, masih sangat bergantung pada tenaga manusia dan hewan, kemudian alat-alat yang digunakan untuk mengolah lahan masih manual dan sederhana. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, mesin-mesin canggih seperti traktor, kombin dan teknologi lainnya mulai diperkenalkan dan secara bertahap menggantikan tenaga hewan dan manusia; 2). Dampak modernisasi pertanian pada kehidupan sosial ekonomi petani di Desa Bancea, yang ditandai dengan adopsi teknologi modern seperti traktor dan kombain. Perubahan ini telah meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan petani, tetapi juga membawa pergeseran dalam struktur sosial masyarakat, di mana tradisi “paruja” dan “pajeko” yang merujuk pada praktik pengolahan lahan tradisional mulai ditinggalkan dan budaya gotong royong pun sudah mulai pudar. Meskipun demikian, kesadaran akan pentingnya melestarikan nilai-nilai sosial tradisional tetap kuat di kalangan petani. Petani di Desa Bancea menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik terhadap teknologi baru, yang memungkinkan mereka meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keluarga. Mereka berhasil menyeimbangkan antara adaptasi teknologi modern dan pelestarian budaya lokal. Kearifan lokal seperti penggunaan pupuk alami dan pelaksanaan ritual adat seperti “padungku” masih dipertahankan, menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan dan nilai-nilai tradisional. Kata Kunci : Petani, Modern, Tradisional |