JudulFENOMENA PERILAKU BERUTANG PETANI JAGUNG DI DESA LOKODOKA KECAMATAN GADUNG KABUPATEN BUOL |
Nama: PILKAM N. KARIM |
Tahun: 2025 |
Abstrak Pilkam N. Karim B20121060 Fenomena Perilaku Berutang Petani Jagung Di Desa Lokodoka Kecamatan Gadung Kabupaten Buol dibimbing oleh Suardin Abdul Rasyid dan Andi Mascunra Amir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena perilaku berutang petani jagung di Desa Lokodoka Kecamatan Gadung Kabupaten Buol dan memotivasi petani jagung dalam berutang di Desa Lokodoka Kecamatan Gadung Kabupaten Buol. Melaksanakan penelitian ini, digunakan jenis metode peneltian deskriptif kualitatif, yang diperoleh melalui data primer, data sekunder berupa pengamatan langsung di lokasi penelitian, wawancara dengan informan, dan dokumentasi. Unit Analisis dalam penelitian ini adalah petani jagung yang melakukan praktik berutang pada tengkulak. Hasil penelitian ini menunjukan fenomena perilaku berutang yang dilakukan oleh petani jagung kepada tengkulak di Desa Lokodoka Kecematan Gadung Kabupaten Buol masih terjadi hingga hari ini, praktik berutang terus dilakukan oleh petani jagung pada tengkulak, keberadaan tengkulak yang dengan mudah memberikan modal ataupun uang kepada petani jagung ketika para petani mengambil modal pada tengkulak yang dilakukan dengan berutang. Hutang tersebut dibayar dengan hasil panen jagung ketika masa panen telah tiba. Motivasi ataupun alasan petani jagung melakukan praktik berutang pada tengkulak difaktori oleh beberapa hal seperti kondisi ekonomi yang sangat mendesak ketika belum tiba masa panen jagung, maka petani jagung akan menemui tengkulak untuk berutang, berutang pada tengkulak bagi petani jagung telah menjadi solusi ketika membutuhkan modal berupa uang dalam keadaan terdesak. Petani jagung melakukan praktik berutang pada tengkulak ketika membutuhkan uang pada saat menanam jagung dan juga saat panen untuk keperluan gotong royong, berupa keperluan konsumsi karena saat menanam dan juga memanen jagung petani jagung dibantu oleh teman dan juga kerabat. Selain hal tersebut, keadaan tidak memiliki uang dan sangat terdesak atas kebutuhan setiap harinya juga menjadi faktor petani jagung melakukan praktik hutang pada tengkulak. Kata Kunci: Fenomena, Hutang, Petani Jagung |