JudulMAKNA TRADISI PENGANCULONG PADA SUKU DAMPAL DESA LEMPE KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLI-TOLI |
Nama: HILDA |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Hilda B 201 20 131. “Makna Tradisi Penganculong pada suku Dampal Desa Lempe Kec.Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli” . Skripsi Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako, Pembingbing Drs. Djamaluddin, M. Si2) , Drs. Hapri Ika Poigi, MA3) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan simbol apa saja yang terdapat pada upacara tradisi penganculong dan mendeskripsikan apa saja fungsi simbol pada upacara penganculong. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Langkah yang ditempuh dalam penelitian ini seperti (1) metode dan teknik pengumpulan data (2) teknik analisis data dan tahap penyajian data. Metode yang di gunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi, rekaman, instrumen penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian upacara penganculong memiliki simbol- simbol yang diberi makna. Misalnya perahu yang berukuran tiga meter yang memiliki makna, membawa manusia ke arah barat, penari tujuh pria dan tujuh wanita memiliki makna tujuh hari tujuh malam pada masa berlayarnya pasukan Raja Ujing Mubarang, antraksi memiliki makna sebagai perlawanan dan pertahanan melawan penyusupan dari luar perbatasan laut Dampal, pemain gendang dan gong memiliki makna sebagi bentuk penghormatan kepada leluhur, alat memburu memiliki makna sebagai alat yang dipakai berburu dan dipakai sebagai alat berperang, sesajen memiliki makna sebagai bekal makanan untuk raja dan pasukannya, peralatan makan seadanya memiliki makna sebagi alat makan yang di gunakan untuk makan orang terdahulu, ayam putih sepasang memiliki makna makna kesucian terhadap leluhur, bambu kuning yang menyerupai mulut buaya memiliki makna sebagai ciri khas masyarakat Dampal, laut memiliki makna sebagai alat transportasi yang di gunakan orang orang terdahulu untuk berlayar keperbatasan laut Dampal. Kata kunci: makna, simbol tradisi penganculon, suku Dampal. |