Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPelestarian Ritual Adat Momasoro Etnis Lauje Di Desa Dusunan Barat Kecamatan Tinombo Kabupaten Parigi Moutong
Nama: SIGIT PRAYOGA
Tahun: 2024
Abstrak
SIGIT PRAYOGA B201 20 005, STUDI TENTANG PELESTARIAN RITUAL ADAT MOMASORO ETNIS LAUJE DI DESA DUSUNAN BARAT KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Dibimbing oleh Bapak Djamaluddin Mariadjang, dan Bapak Nanang Wijaya. Ritual Momasoro merupakan salah satu tradisi atau adat yang dilaksanakan oleh masyarakat suku Lauje khususnya di Desa Dusunan Barat sebagai wujud tolak bala (menolak bencana alam/penyakit) serta bentuk ucapan syukur atas hasil bumi yang diberikan. Ritual Momasoro masih dilaksanakan hingga saat ini agar dapat terus dipertahankan demi menjaga adat istiadat suku Lauje yang diwariskan dari generasi ke generasi. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran lembaga adat Yelelumut dalam melestarikan Ritual Adat Momasoro di Desa Dusunan Barat; dan Bagaimana problematika yang dihadapi lembaga adat Yelelumut dalam Melestarikan Ritual Adat Momasoro Etnis Lauje di Desa Dusunan Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini berjumlah enam orang, yaitu kepala desa, olongian (raja suku Lauje), kepala adat, tokoh adat, dan masyarakat suku Lauje Desa Dusunan Barat yang memahami dan mengetahui serta terlibat langsung dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini data diperoleh melalui penelitian lapangan, Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lembaga adat Yelelumut memainkan peran penting dalam menjaga keaslian dan kontinuitas ritual Momasoro, yang dilakukan setiap tahun sebagai kewajiban leluhur untuk melindungi masyarakat dari bencana (alam/penyakit). Lembaga ini memastikan prosesi ritual tetap sesuai tradisi meskipun ada adaptasi, seperti penggunaan mobil. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat juga berperan dalam keberlangsungan ritual ini. Problematika utama adalah kurangnya partisipasi generasi muda dan keterbatasan dana. Generasi muda lebih tertarik dengan teknologi modern serta pengaruh budaya luar, sehingga menyulitkan regenerasi penerus. Untuk mengatasi hal ini, strategi seperti melibatkan pemuda dan menghidupkan kembali sanggar seni diterapkan guna memastikan kelestarian budaya suku Lauje. Kata kunci: Lembaga Adat, Yelelumut, Ritual, Momasoro

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up