Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKONFLIK ANTARA PETANI DALAM PENGALOKASIAN AIR IRIGASI DI DESA SIBOANG KECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGALA
Nama: MUHAMMAD RAMADHAN
Tahun: 2025
Abstrak
Muhammad Ramadhan (B 201 18 235) Konflik Antara Petani Dalam Pengalokasian Air Irigasi Di Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Dibimbing oleh Dr. Hasan Muhammad, M. Si dan Dr. Surahman, M. Si Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik terjadi saat pengalokasian irigasi di Desa Siboang yang melibatkan masyarakat dan untuk mengetahui peran pemerintah dan masyarakat dalam pengalokasian air irigasi di Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian Deskriftif Kualitatif, yaitu untuk melihat fenomena dan memberikan gambaran yang terkait dengan objek penelitian melalui studi pustaka dan penelitian lapangan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui Observasi dan Wawancara. Untuk mendapatkan data primer dilapangan makan informan ditetapkan secara Porposive yaitu mengambil informan yang berjumlah sebanyak 7 orang, yaitu kepala Desa Siboang, kepala dusun ketua pemerintah dalam hal ini badan penyuluh pertanian (BPP), ketua kelompok tani dan 3 orang petani. Adapun teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian memberi gambaran bahwa penyebab terjadinya konflik dalam pengelolaan saluran irigasi pada masyarakat di Desa Siboang disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya Pertama faktor ketidak puasan petani pada petugas irigasi dalam pengelolaan jaringan irigasi. Kedua, pemakai air dalam hal ini pembagian air yang tidak merata pengelola air baik dari masyarakat maupun pemerintah desa yang terkadang tidak menunjukan sikap yang adil dalam pembagian air. Ketiga, keterbatasan air terutama pada waktu kemarau sehingga pembagian air sulit untuk dilakukan dan Keempat, faktor sarana irigasi yang kurang memadai serta banyaknya saluran irigasi yang rusak akibat di jebol oleh petani, sehingga menimbulkan kesulitan pengelolaan dan pendistribusian air. Bermasalahnya irigasi tersebut tentunya mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat dan dari banyaknya masalah yang ada terdapat beberapa penyelesaian yang dilakukan masyarakat itu sendiri. Pertama, mengidentifikasi sumber-sumber utama terjadinya konflik dalam pengelolaan irigasi sehingga memudahkan mencari masalah konflik dan upaya mengatasinya. Kedua, peran pemerintah dalam mencegah konflik dengan cara merehabilitasi dan optimalisasi saluran-saluran atau jaringan irigasi melalui memperbaikan. Ketiga, peran kelompok tani dalam menumbuhkan tingkat partisipasi petani, dan tokoh pemerintahan dalam mencegah terjadinya konflik antar petani.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up