Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulStatus Sosial Terhadap Pemilihan Pasangan Hidup Pada Etnis Bugis Di Kelurahan Siranindi Kecamatan Palu Barat Kota Palu
Nama: NURUL FALAH TAZKIA. M
Tahun: 2022
Abstrak
ABSTRAK Nurul Falah Tazkia. MB20117121 “Status Sosial Terhadap Pemilihan Pasangan Hidup Pada Etnis Bugis Di Kelurahan Siranindi Kecamatan Palu BaratKota Palu”dibimbingoleh: Hadisuddin dan Abd. Hakim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan etnis Bugis melihat status sosial dalam memilih pasangan hidup di Kelurahan Siranindi Kecamatan Palu Barat. Dan untuk mengetahui peran orangtua dalam pemilihan pasangan hidup anaknya. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif yakni jenis penelitian yang berusaha mengungkap secara detail mengenai objek yang dikaji. Adapun yang menjadi sasaran (objek) dalam penelitian ini adalah khusus etnis Bugis yang sudah berkeluarga dan bahkan sudah mengawinkan (menikahkan) putra-putrinya. Penentuan informan dilakukan secara purposive sebanyak 6 orang yang ditetapkan melalui teknik Purposive. Ke-6 orang informan tersebut dianggap memiliki kriteri yang tepat: 1 Kepala kelurahan (Ibu Lurah) yang tentu saja banyak tahu seluk beluk perkawinan etnis bugis di wilayahnya. Kemudian yang 5 orang lagi adalah etnis Bugis yang sudah mengawinkan putra dan putrinya dan sebagian yang justru baru berkeluarga. Adapun hasil penelitian ini adalah meliputi: Dalam hal pemilihan pasangan untuk menuju tahap pernikahan bagi kalangan etnis Bugis di Kelurahan Siranindi, status social senantiasa mendapat perhatian, walaupun tidak seketat seperti sedia kala. Selain itu status sosial yang dituntut tidak terlalu ketat (memberatkan), lebih banyak pada memposisikan agama (seagama dan sekeyakinan) sebagai syarat utama. Sementara syarat yang lain: sederajat, pendidikan yang tinggi, memiliki pekerjaan tetap, harta tidak terlalu mengikat lagi. Dengan demikian maka konsep status sosial yang dominan adalah Ascribed status, yakni status sosial yang disandang sejak ia lahir dalam hal ini segama (sekeyakinan) dalam hal ini Agama Islam. Peran orang tua dalam hal pemilihan pasangan putra putrinya, tetap ada tetapi peran dalam hal “cukup merestui”, bukan peran dalam bentuk intervensi, pengetatan apalagi menghalangi perjalanan cinta dua insan. Kebanyakan orang tua lebih bijak, lebih demokratis, toh yang mau menikah bukan orang tua tetapi anak. Karena itu peran orang tua sudah tidak terlalu dominan lagi. Yang dominan perannya adalah kedua belah pihak yang akan menghalalkan hubungannya (nikah). ---------------- Kata Kunci :Status sosial, Perkawinan, EtnisBugis.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up