Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPEREMPUAN JAWA DAN KEKHASAN PEKERJAAN SEBAGAI PENJUAL JAMU DI DESA SAUSU TRANS KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Nama: WENNY ERLISA MULIA
Tahun: 2019
Abstrak
ABSTRAK Wenny Erlisa Mulia, B 201 12 059 dengan judul Perempuan Jawa Dan Kekhasan Pekerjaan Sebagai Penjual Jamu Di Desa Sausu Trans Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Dibimbing oleh Nuraisyah Ambo (Pembimbing I), dan Roslinawati (Pembimbing II). Citra mbak jamu sebagai representasi ikon feminis sering tampil dalam ruang diskusi dan ruang media massa dengan berbagai wacana yang diperbincangkan. Mbak jamu juga representasi budaya populer jawa karena keotentikan identitas khas yang dapat dilihat dari setelan pakaiannya, ataupun khasiat jamu yang dijajakannya sangat dekat dengan keseharian masyarakat. Fenomena mbak jamu, dari representasinya sebagai wanita Etnis Jawa dengan segala simbol, tradisi dan makna yang meliputinya hingga citra yang melekat memposisikan mbak jamu sebagai bagian dari figur yang melestarikan budaya leluhurnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang keberadaan perempuan jawa penjual jamu gendong dan untuk mengetahui peran perempuan jawa dengan kekhasannya sebagai penjual jamu di Desa Sausu Trans di dalam Ekonomi Keluarganya. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini ialah teori yang dikemukakan oleh Suryadi (2004) terkait tentang peran ganda perempuan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara serta peneliti juga menggunakan studi kepustakaan untuk melengkapi tulisan ini sehingga secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan. Untuk penentuan informan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Adapun dalam teknik analisis data pada penelitian ini terdiri atas tiga tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa para perempuan jawa penjual jamu gendong melakukan berbagai strategi sebagai upaya untuk mempertahankan keberadaannya, diantaranya yaitu bekerja dengan waktu yang semaksimal mungkin yang dilakukan secara teratur dalam berjualan, sasaran pemasaran yang dilakukan dengan cara menjual dari rumah ke rumah membuat penjualan jamu gendong bisa bertahan. Selain itu pula, cara penjualan yang masih sangat tradisional membuat para pembeli yakin akan penjualan jamu gendong, sebagian perempuan Jawa penjual jamu gendong masih mempertahankan ciri khasnya dengan mengenakan kebaya, sanggul, menggendong bakul berisi jamu dan ember saat menjajakan jamunya kepada masyarakat, manfaat atau khasiat jamu yang sudah teruji yang dirasakan semua kalangan masyarakat membuat jamu ini masih banyak peminatnya dan mau membeli jamu yang mereka jual. Sementara terkait dengan dengan peran di dalam ekonomi keluarganya, para perempuan jawa penjual jamu tersebut membantu mencari nafkan dengan berjualan jamu, para penjual jamu gendong merasa dengan hasil yang mereka peroleh tersebut cukup untuk membantu beban suami mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Pendapatan yang didapat dari penjualan jamu gendong hanya bisa dilakukan untuk memenuhi dan menutupi kebutuhan dalam rumah tangga khususnya untuk makan, dan keperluan-keperluan pokok lainnya. Kata Kunci : Perempuan Jawa, Penjual Jamu.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up