JudulPRAKTIK BUDAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN KELUARGA ETNIS KAILI PADA REMAJA NABOYA |
Nama: A. SAIFAH |
Tahun: 2024 |
Abstrak A.Saifah, 2024. Praktik Budaya Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Etnis Kaili Pada Remaja Naboya di Palu. Disertasi. Program Studi Ilmu Sosial Program Doktor, Pascasrjana, Universitas Tadulako. Promotor: Nurdin Rahman, Co-Promotor : Muhammad Ardi Munir dan Siti Chaeriah Ahsan. Obesitas merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia saat ini karena menjadi faktor risiko utama penyakit tidak menular. Indonesia berada pada peringkat ke-4 untuk risiko obesitas secara global dan diprediksi kelompok tertinggi pada anak usia sekolah dan remaja tahun 2030. WHO merekomendasikan pengendalian obesitas dengan menggunakan pendekatan wawasan budaya. Tujuan penelitian adalah mengungkap praktik budaya pemeliharaan kesehatan keluarga etnis Kaili pada remaja naboya. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi dan life history. Pengumpulan data pada 7 informan melalui wawancara mendalam, observasi, dan pemeriksaan fisik bulan April-Desember 2023 di Kelurahan Duyu. Hasil penelitian menunjukkan persepsi keluarga etnis Kaili tentang sehat adalah tidak mempunyai keluhan fisik, perilaku makan dan tidur baik, sebaliknya sakit adalah mempunyai keluhan fisik, perilaku makan dan tidur terganggu yang disebabkan oleh faktor naturalistik dan personalistik, persepsi positif terhadap naboya, miskonsepsi tentang penyebab dan dampak lanjut dari naboya. Pemilihan “etnomedisin” lebih dahulu sebelum perawatan kesehatan modern dalam mengatasi gangguan naturalistik dan personalistik. Budaya praktik diet keluarga etnis Kaili yang berkontribusi sebagai predisposisi naboya adalah pola makan belum bervariasi sesuai gizi seimbang, pamali membatasi anak makan, pengolahan makanan cenderung dimasak dengan santan kelapa asli dan kental dengan menu favorit uta kelo dibuktikan setiap rumah tangga mempunyai parut kelapa tradisional dan buah kelapa, anak cenderung makan sendiri di depan televisi, kurang membatasi jajan anak didukung motivasi aktifitas fisik rendah dalam keluarga. Temuan ini menjadi pengembangan bahan kajian implementasi ilmu antropologi kesehatan dan bahan advokasi ke stakeholder. Disarankan bagi Puskesmas Sangurara untuk meningkatkan edukasi gizi seimbang dan pembinaan keluarga dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal dalam pengendalian obesitas serta pemanfaatan pengobatan tradisional. Studi kasus implementasi transcultural nursing “ Sunrise Model”, studi etnografi ritual adat Mantale dan pengembangan etnomedisin etnis Kaili menjadi pengobatan modern dapat menjadi riset selanjutnya. Kata Kunci : Remaja, Naboya, Etnis Kaili, Praktik budaya |