Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulBuangan Dan Ba Kojo (Etnografi Komunikasi Korban Bencana Gempa Pasigala Di Masa Pandemi Covid-19)
Nama: SUDARWIN
Tahun: 2021
Abstrak
ABSTRAK Sudarwin, Stambuk B 103 18 012. Buangan dan ba kojo. (Etnografi Komunikasi Korban Bencana Gempa Pasigala di masa Pandemi Covid- 19).Disertasi ini dibawah bimbingan Muhammad Khairil dan Ilyas Lampe.Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena istilah buangan dan ba kojo sebagai satu peristiwa komunikatif penyintas bencana yang tinggal bersama di Huntara Taipa akibat bencana gempa Pasigala pada tanggal 28 Sepetember 2018 di Kota Palu.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam pola komunikasi yang terjadi antara sesama penyintas bencana dan antara penyintas bencana dengan pihak yang terkait dalam hal ini pemerintah kota palu baik secara verbal maupun nonverbal. Untuk mencapai tujuan ini peneliti menggunakan pendekatan etnografi komunikasi melalui metode kualitatif. Penentuan informan sebanyak14(empat belas) orang dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipan dan observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan kolaborasi analisa data model interaktif oleh Miles dan teknik analisis model SPEAKING oleh Hymes dengan melakukan Triangulasi sumber data baik data primer maupun data sekunder.Teori utama yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah etnografi komunikasi oleh Hymes. Hasil penelitian ini mengungkap:(1) pola komunikasi sesama penyintas bencana Taipa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan tempat tinggal mereka melalui aktivitas komunikasi sehari-hari pada situasi komunikatif, peristiwa komunikatif dan tindak komunikatif, namun dalam proses komunikasi bukan hanya tiga komponen itu Peneliti menambakan satu komponen yaitu waktu yang intens.(2) pola komunikasi penyintas bencana dengan pihak yang terkait (Pemerintah) mengalami banyak hambatan karena keterkaitan dengan pola komunikasi birokrasi (3) ditemukan beberapa istilah baru yang menjadi ke khasan komunikasi antara penyintas bencana yaitu istilah “buangan”dan Istilah “ba kojo”yang merupakan media yang mengentarai terjadinya tindakan komunikatif pada penyintas bencana untuk melakukan resiliensi demi bertahan hidup di Huntara di masa pandemic covid-19.(4)Perilaku komunikasi penyintas bencana yang teramati melalui aktivitas komunikasi menunjukan adanya beberapa situasi khas yang muncul seperti: Ekspresivitas yang tinggi, shared system similarity (kesamaan latar belakang Kehidupan), Candaan, gossip, dan sindiran serta kesamaan ciri khas dalam melakukan resiliensi adalah tindakan yang membatin yang terpola secara transendental. Kata-kata kunci: Penyintas bencana, hunian sementara (Huntara), covid-19, Etnografi Komunikasi, situasi komunikatif, perstiwa komunikatif, tindak komunikatif.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up