JudulPERILAKU KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI KOMUNITAS PEDAGANG (Studi Etnografi Komunikasi Pedagang Terhadap Calon Pembeli Di Pasar Manonda Palu) |
Nama: JAMILUDDIN |
Tahun: 2019 |
Abstrak ABSTRAK Jamiluddin, Stambuk. B 103 16007. Perilaku Komunikasi dalam Interaksi Komunitas Pedagang (Studi Etnografi Komunikasi Pedagang terhadap Calon Pembeli di Pasar Manonda Palu). Disertasi ini dibimbing oleh Sutarman Yodo, Muhammad Nur Ali, dan Haslinda Badji. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena perilaku komunikasi dalam berinteraksi pedagang kepada calon pembeli di Pasar Manonda Palu yang tidak biasa terjadi pada lokus lain. Perilaku komunikasi yang diperaktikkan memiliki variasi tindak tutur dalam berinteraksi berdasarkan nilai-nilai kultur, dan kebiasaan yang masih melekat pada diri seorang pedagang (sebagai komunikator), sehingga melahirkan dampak makna pesan tersendiri. Fenomena ini lebih nampak lagi karena pedagang yang berjualan multietnik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui secara mendalam perilaku komunikasi dalam berinteraksi pedagang kepada calon pembeli, mendeskripsikan dan menganalisis fungsi variasi tindak tutur yang diperaktikkan dalam berinteraksi jual beli, serta makna pesan yang ditimbulkan dengan adanya variasi tindak tutur pedagang kepada calon pembelinya. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti menggunakan metode kualitatif melalui kajian etnografi komunikasi. Pengambilan informan menggunakan purposive sampling dengan menetapkan seorang ‘gatekeeper’, yang menentukan 3 orang etnik Bugis, 3 orang etnik Jawa, dan 3 orang etnik Kaili, dengan variasi jenis dagangan yang ada di Pasar Manonda Palu. Instrumen pengumpulan data melalui obervasi partisipatori dan non-partisipatori, wawancara mendalam, pencatatan,dan penyimakan. Teknik analisis diadopsi dari Spradley, yaitu : analisis domain, analisis taksonomi, analisis konpenensial, dan analisis tema kultur (budaya). Hasil penelitian ini mengungkap: (1) Perilaku komunikasi pedagang dalam berinteraksi kepada calon pembeli menggunakan perilaku komunikasi verbal dan nonverbal secara simultan melalui dominasi tindak tutur perlokusi, dengan jenis tuturan ekspresif dengan model komunikasi akomodatif dan persuasif melalui tindak tutur campur kode dan alih kode. Dalam mengkhiri interaksi jual beli, pedagang menggunakan tindak tutur fatik, menerapkan struktur sikap konatif, namun perilaku komunikasi verbal yang diungkapkan oleh etnik Jawa selalu berbentuk puitis dan metaphor yang memiliki makna yang samar dan ambigu; (2) Variasi tindak tutur dalam berinteraksi komunitas pedagang mengandung fungsi ‘emotif’, fatik, direktif, dan referensial; dan (3) Makna pesan tindak tutur yang diungkapkan oleh pedagang etnik Bugis dan Kaili banyak bermakna denotatif, dan menerapkan budaya konteks rendah (low context culture). Lain halnya dengan pedagang etnik Jawa, variasi tindak tutur yang diungkapkan kepada calon pembeli lebih banyak bermaknakonotatif, karena tindak tutur yang diungkapkan lebih sering menggunakan bahasa yang bersifat puitis dan metafor. Tindak tutur yang diperaktikkan adalah bentuk eufemisme, mempunyai makna yang terdengar santun, tidak terlalu tajam, namun tujuannya untuk menyamarkan makna yang sesungguhnya. Etnik Jawa lebih sering menarapkan budaya konteks tinggi (high context culture) melalui tindak tutur perlokusi (perlocutionary act). Kata-kata kunci: Perilaku komunikasi, Interaksi komunitas pedagang, dan calon pembeli. |