JudulIMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI UNGKEA DI DINAS PARIWISATA KABUPATEN MOROWALI UTARA |
Nama: ASTATI LO'ONU |
Tahun: 2024 |
Abstrak ABSTRAK Astati Lo’onu, B 10222107, Implementasi Kebijakan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Ungkea di Dinas Pariwisata Kabupaten Morowali Utara, dibawah bimbingan Hj.Nuraisyah, (pembimbing I), dan M.Nur Alamsyah, (pembimbung II). Pariwisata merupakan salah satu sektor penting di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam peningkatan devisa negara. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa: penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Kegiatan pariwisata dapat menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun investasi, yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa. Sehingga pengembangan potensi pariwisata menjadi salah satu program unggulan pemerintah daerah termasuk Kabupaten Morowali Utara. Peran pemerintah sebagai agen yang mempercepat pengembangan potensi daerah salah satunya adalah membangun dan mengembangkan potensi pariwisata. Salah satu bentuk nyata pemerintah daerah kabupaten Morowali Utara dalam mempercepat Pembangunan potensi daerah dibidang pariwisata adalah dengena membuat kebijakan turunan yakni Peraturan daerah Morowali Utara No 8 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pariwisata. Untuk mengetahui mengapa implementasi kebijakan pengembangan obyek wisata Pantai Ungkea di Dinas Pariwisata Kabupaten Morowali Utara tidak efektif maka peneliti menggunakan teori Donald Van Metter dan Carl Van Horn, untuk melihat aspek (standar, ukuran tujuan dan kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen pelaksana, sikap/kecenderungan, komunikasi antar organisasi pelaksana dan aktivitas pelaksana, dan lingkungan ekonomi, social, dan politik). Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara langsung dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive. Dari hasil penelitian bahwa implementasi kebijakan pengembangan obyek wisata pantai Ungkea masih belum terimplementasikan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat kekurangan dibeberapa aspek. Diantaranya adalah aspek Sumber Daya yaitu Sumber daya manusia yang masih terbatas jumlahnya yakni jumlah pegawai di Dinas Pariwisata Kabupaten Morowali Utara hanya berjumlah 43 orang yeng terdiri dari 30 PNS dan 13 Honorer. Finansial yang tersedia dalam pengembangan obyek wisata Pantai Ungkea sangat terbatas karena hanya bergantung pada anggaran dari Dinas Pariwisata dan Dana Desa. Dari segi kualitas sarana prasarana pendukung lainnya dalam implementasi kebijakan pengembangan obyek wisata Pantai Ungkea di Dinas Pariwisata kabupaten Morowali Utara belum memadai dikarenakan fasilitas berupa Gazebo, toilet masih kurang, ruang ganti belum ada, Banana boat/speed boat dan lain sebagainya masih kurang. Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Pengembangan Obyek Wisata, Pantai Ungkea, Kabupaten Morowali Utara. |