JudulIMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA PELAYANAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS (DM) DI PUSKESMAS BIROBULI |
Nama: ANDI BELGRATIA BUBU. BANDASO |
Tahun: 2025 |
Abstrak ABSTRAK Andi Belgratia Bubun Bandaso, Stb: B10222029. Judul Tesis “Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Pelayanan Kesehatan Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Birobuli”. Di bimbing oleh Hasbullah Ketua Tim Pembimbing dan Intam Kurnia sebagai Anggota Tim Pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tentang implementasi kebijakan SPM pada pelayanan kesehatan Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Birobuli. Metode penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan Teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Birobuli dengan Teknik pemilihan dan penentuan informan secara purposive sebanyak 6 (enam) orang. Penelitian ini menggunakan aspek-aspek yang digunakan oleh Donald Van Meter dan Carl Van Horn yakni: 1. Standar dan Sasaran Kebijakan 2. Sumber Daya 3. Karakteristik Organisasi Pelaksana 4. Komunikasi antar Organisasi Pelaksana 5. Sikap Pelaksana 6. Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, variabel standar dan sasaran kebijakan SPM penderita DM di Puskesmas Birobuli masih mencapai 80,13%, angka ini belum mencapai sasaran target yang tetapkan dalam Permenkes No 4 Tahun 2019 dikarenakan masih terkendala pada tahapan kegiatan pendataan dan deteksi dini penderita DM. Variabel sumber daya yang belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan SPM Kesehatan Diabetes Mellitus di Puskesmas Birobuli turut menjadi faktor capaian target SPM Kesehatan belum mencapai 100%, seperti sumber daya manusia, finansial dan sarana parasarana yang masih belum mencukupi. Variabel karakteristik agen pelaksana yang berkaitan dengan struktur birokrasi, norma dan pola hubungan yang terbentuk diantara para pelaksana kebijakan dan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan SOP. Variabel komunikasi antar pelaksana dalam implementasi kebijakan SPM penderita diabetes mellitus tidak mengalami hambatan. Variabel komunikasi antar pelaksana di puskesmas dilakukan secara langsung karena masih dalam satu area kerja, sedangkan komunikasi dengan pelaksana yang ada di masyarakat juga dilakukan dengan baik dan didukung penggunaan komunikas daring. Variabel sikap/kecenderungan para pelaksana kebijakan seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas Birobuli memberikan tanggapan yang baik dengan adanya kebijakan yang jelas mengatur bagaimana pelaksanaan pelayanan Diabetes Mellitus yang sesuai dengan standar SPM Kesehatan. Variabel lingkungan ekonomi, sosial dan politik masih memiliki kendala baik terkait semua pendanaan untuk SPM ini harus terakomodasi dengan SPM. Artinya dalam membuat perencamaan anggaran daerah Kota Palu, SPM harus diperhitungkan terlebih dahulu dalam perencanaan pembuatan anggaran. Selain itu, kemampuan perekonomian masyarakat Kota Palu juga menjadi faktor pendukung keberhasilan SPM Kesehatan Diabetes Mellitus. Selain itu, dukungan politik yang masih kurang dirasakan manfaatnya dalam mendukung pelayanan kesehatan DM yang sesuai dengan SPM. Kesimpulan secara garis besar, implementasi kebijakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Pelayanan Kesehatan Diabetes Mellitus (DM) di Puskesmas Birobuli belum berjalan dengan baik. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Implementasi Kebijakan, Standar Peayanan Minimal Pelayanan |