Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulImplementasi Kebijakan Program Keluarga Berencana Metode Vasektomi Di Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala
Nama: AHZAN DAENG PASELE
Tahun: 2023
Abstrak
ABSTRAK Ahzan Daeng Pasele, B102 21 008, Implementasi Kebijakan Program Keluarga Berencana Metode Vasektomi di Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala (Dibimbing oleh Hj. Nuraisyah dan Intam Kurnia). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan memberikan gambaran tentang implementasi kebijakan program keluarga berencana metode Vasektomi Di Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala dengan berbagai aspek dalam pelaksanaannya. Lokasi penelitian ini mencakup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Donggala, Kantor Kecamatan Tanantovea dan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kecamatan Tanantovea. Jenis penelitian kualitatif. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik dalam pengumpulan data dan informasi adalah observasi wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Informan dalam penelitian ini berjumlah 08 (delapan) orang. Data yang dikumpulkan disaring dan dipilih berdasarkan kebutuhan yang kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dari Edward III yang meliputi komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilihat dari aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi belum berjalan efektif. Hal ini dikarenakan proses implementasi profram KB metode vasektomi dari aspek sosialisasi dan kejelasan aturan belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, dari sisi implementor mengalami keterbatasan sumber daya, serta dukungan sarana prasarana yang kurang memadai, dari Disposisi belum terimplementasikan konsep kinerja secara terukur, termasuk dalam hal pemberian punishment dan reward bagi pelaksana kegiatan serta terdapat perubahan struktur pelaksana program keluarga berencana metode vasektomi baik tingkat Kabupaten maupun ditingkat Kecamatan dengan adanya mutasi maupun pelantikan pejabat oleh kepala daerah, sehingga kesempatan implementor didalam memahami program keluarga berencana melalui metode vasektomi belum berjalan dengan efektif. Dan yang paling penting masyarakat khususnya pria yang memang pada dasarnya mereka tidak mau untuk di vasektomi di karenakan ada factor factor yang berkaitan dengan kehidupan karna metode vasektomi adalah program kontap yang berdampak seumur hidup. program ini lebih dianjurkan bagi yang pasangannya (istri) mengalami komplikasi KB, pada intinya tujuan program kb adalah menumbuhkan kesadaran dimasyarakat menjarangkan dan membatasi jumlah anak adalah kebutuhan mereka, jika mereka sadar akan hal itu, masyarakat akan datang dengan sendirinya untuk ikut kb. “harus diingat ber-kb itu adalah hak asasi manusia, dari sisi agama tidak boleh tidak punya anak, melainkan dijarangkan untuk meningkatkan kualitas hidup” Kata Kunci : Implementasi Kebijakan, Komunikasi, Sumber Daya Disposisi, Struktur Birokrasi

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up