JudulMANAJEMEN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN USAHA TANI DI DESA MALONAS KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA |
Nama: INDAH MAYANG SARI |
Tahun: 2025 |
Abstrak Indah Mayang Sari Nomor Stambuk B10121072, dengan judul penelitian Manajemen Pembangunan Infrastruktur Jalan Usaha Tani Di Desa Malonas Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala. Di bimbing oleh Bapak Subhan Haris sebagai dosen pembimbing utama dan Ibu Gita Farista sebagai Dosen Pembimbing pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen Pemerintah Desa Malonas, Kecamatan Dampelas, Kabupaten donggala dalam pembangunan infrastruktur jalan usaha tani, dengan menggunakan pendekatan fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry yang meliputi: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh pentingnya akses jalan usaha tani yang memadai untuk menunjang produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat desa, mengingat mayoritas penduduk Desa Malonas bermata pencaharian sebagai petani. Tipe penelitian ini deskriptif dan dasar penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan utama dalam penelitian ini terdiri dari unsur pemerintah desa dan masyarakat petani setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pembangunan infrastruktur jalan usaha tani di Desa Malonas masih kurang optimal. Dari aspek Perencanaan yang dilakukan pemerintah Desa Malonas dalam menyusun perencanaan pembangunan jalan usaha tani dilakukan dengan partisipatif. tetapi masih terdapat tantangan dalam menentukan kebutuhan yang benar-benar dibutuhkan dan membuat rencana yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Aspek pengorganisasian yang baik terlihat melalui pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), yang bertugas mengoordinasikan seluruh aspek pembangunan. Namun, belum semua elemen masyarakat terlibat secara merata, yang dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan. Pada aspek pelaksanaan, ditemukan berbagai hambatan seperti cuaca buruk, keterbatasan alat, tenaga, dan akses menuju lokasi pembangunan. Selain itu, terdapat permasalahan lahan seperti belum adanya kejelasan status lahan dan keterlambatan izin penggunaan lahan warga. Aspek Pengawasan terhadap pembangunan juga kurang efektif yang dilakukan secara berkala oleh pemerintah desa dan masyarakat, terbukti dari lemahnya kontrol terhadap kualitas pembangunan serta minimnya pemeliharaan setelah pembangunan selesai. Kata Kunci: Manajemen Pembangunan, Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan |