Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MITIGASI PASCA BENCANA TSUNAMI DI KELURAHAN PANTOLOAN INDUK KECAMATAN TAWAELI (STUDI BPBD KOTA PALU)
Nama: YULIANA
Tahun: 2020
Abstrak
ABSTRAK Yuliana Stambuk Nomor B 101 16 034, dengan judul "Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Pasca Bencana Tsunami di Kelurahan Pantoloan Induk, Kecamatan Tawaeli (Studi BPBD Kota Palu)". Dibimbing oleh H. Abu Tjaiya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran BPBD Kota Palu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mitigasi pasca bencana tsunami di kelurahan Pantoloan Induk Kecamatan Tawaeli. Dasar penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Sedangkan tipe penelitian adalah tipe penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini melibatkan 7 informan, yaitu: BPBD Kota Palu, Kepala Kelurahan Pantoloan Induk, Masyarakat Korban Bencana Tsunami. Teknik yang digunakan dalam menentukan informasi adalah purposive yaitu dengan memilih informan atau menentukan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini merujuk pada teori Bintoro Tjokroamidjojo dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dilakukan BPBD Kota Palu dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi mitigasi pasca bencana tsunami di kelurahan pantoloan induk sudah terlaksana dengan baik dilihat mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan sosialisasi mitigasi bencana tsunami dilakukan secara sistematis. Komunikasi yang dilakukan BPBD belum terlalu baik karena masih menggunakan bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh masyarakat, contohnya dengan menggunakan kata Early Warning System yang artinya peringatan dini, menggunakan kata evakuasi vertikal yang maksudnya adalah jika terjadi bencana kita harus lari ke tempat yang lebih tinggi seperti gedung. Seharusnya hal tersebut diperhatikan dengan baik oleh BPBD Kota Palu dan pemerintah kelurahan karena mengingat betapa pentingnya informasi tentang mitigasi bencana tsunami. Sebaiknya BPBD berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat dengan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh masyarakat dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan agar masyarakat lebih paham dan mengerti. Pendidikan yang diberikan BPBD Kota Palu kepada masyarakat sudah cukup banyak, dan terbentuknya dua organisasi yaitu SATGAS (satuan gugus tugas) tanggap darurat bencana dan tim siaga bencana, hanya saja ada beberapa yang tidak bisa dipahami oleh masyarakat karena menggunakan bahasa yang tidak bisa dimengerti oleh masyarakat. Kata Kunci : Kepemimpinan, Komunikasi dan Pendidikan

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up