| JudulUPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAKAN DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PERMAINAN MERAIH SASARAN BOLA DIUDARA PADA SISWA DI MTS DDI KELURAHAN BARU TOLI-TOLI |
| Nama: MUHAMMAD MIRZAL IQBAL |
| Tahun: 2018 |
| Abstrak Kendala yang terjadi pada siswa kelas VIIa, pada proses pembelajaran materi pendidikan jasmani yang masih mengalami hambatan salah satunya materi atletik khususnya pada nomor lompat jauh gaya jongkok. Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: “Untuk meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dengan permainan meraih sasaran bola di udara pada siswa kelas VIIa di MTS DDI Kelurahan Baru Toli-Toli”. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan salah satu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelasnya. Sedangkan desain atau rancangan yang digunakan mengacu pada model penelitian tindakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIa MTS DDI Kelurahan Baru Toli-Toli, pada pembelajaran Penjasorkes Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 20 orang, terdiri dari 12 siswa putra dan 8 siswa putri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, pengamatan, dan unjuk kerja terhadap lompat jauh gaya jongkok. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini melalui lembar observasi aktivitas siswa maupun guru dan lembar unjuk kerja keterampilan siswa. Diketahui bahwa perbandingan hasil lompat jauh gaya jongkok, jika ditinjau dari nilai persentase setiap kategori, meliputi: (1) Kategori baik sekali, pada tes awal sebesar 0%, siklus I sebesar 0%, dan pada siklus II diperoleh sebesar 10,00%; (2) Kategori baik, pada tes awal sebesar 45,00%, siklus I sebesar 70,00%, dan pada siklus II adalah sebesar 80,00%; (3) Kategori cukup baik, pada tes awal sebesar 30,00%, siklus I sebesar 30,00%, dan pada siklus II sebesar 10,00%; (4) Kategori kurang baik, pada tes awal sebesar 25,00%, siklus I sebesar 0%, dan pada siklus II sebesar 0%; dan (5) Kategori tidak baik, pada tes awal sebesar 0%, siklus I sebesar 0%, dan pada siklus II sebesar 0%. |