| JudulMENINGKATKAN GERAK DASAR LARI GAWANG MELALUI METODE LATIHAN DENGAN POA (PERALATAN OLAHRAGA ANAK) PADA SISWA KELAS V SD INPRES 1 TANAMODINDI |
| Nama: NUNUNG LISTIANTY |
| Tahun: 2019 |
| Abstrak Demi melancarkan proses pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif dan efisien dengan menerapkan media/alat bantu pembelajaran yang menarik dan sesuai untuk anak. Sebagai gagasan, untuk membatu proses pembelajaran materi lari gawang dapat diusahakan dengan menerapkan alat bantu pembelajaran POA. Menerapkan media/ alat bantu POA dalam pembelajaran yang tepat adalah sangat penting dalam pembelajaran lari gawang pada siswa SD Inpres 1 Tanamodindi. Dengan media/alat bantu POA yang baik dan tepat, direncanakan dengan baik, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, maka pembelajaran gerak dasar lari gawang akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk untuk Meningkatkan Gerak Dasar Lari Gawang Pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Tanamodindi melalui Metode Latihan dengan POA (Peralatan Olahraga Anak). Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SD Inpres 1 Tanamodindi pada siswa Kelas Vb yang berjumlah 31 orang siswa. Rancangan penelitian dilaksanakan selama dua kali tindakan (siklus). Setiap tindakan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui tes unjuk kerja untuk memperoleh/mengukur hasil gerak dasar lari gawang. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar gerak dasar lari gawang pada siswa kelas Vb SD Inpres 1 Tanamondidi. Kesimpulan penelitian yaitu melalui metode latihan dengan POA ternyata dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan dalam pembelajaran lari gawang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian pada tahap pra siklus ke siklus I mengalami perubahan prosentase ketuntasan semula nilai 63,97 atau 35,48% mengalami perubahan disiklus I menjadi nilai rata-rata 73,33 atau 74,19%. Selanjutnya siklus I ke siklus II mengalami perubahan yang signifikan dari nilai 73,33 atau 74,19% mengalami perubahan menjadi 82,47 atau 84,87% yang tuntas meskipun ada 5 siswa yang belum tuntas dan akan diberikan pengulangan atau remidial. Dari hasil siklus II tersebut maka penelitian tindakan kelas ini berhenti pada siklus II saja karena pada siklus II telah memenuhi kreteria ketuntasan klasikal yaitu 80%. |