Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulMENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS PADA ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN DI TK AL-KHAIRAAT LEMUSA
Nama: WINARTIN ERNTIHEPA
Tahun: 2025
Abstrak
Winartin Erntohepa, (2025). Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Melalui Metode Eksperimen Pada Anak Di TK Al-Khairaat Lemusa. Skripsi Program Studi PG-PAUD, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Amrullah. Pembimbing (II) Sita Awalunisah. Penguji Andi Agusniatih. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sains pada anak di TK Al?Khairaat Lemusa?. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep sains melalui metode eksperimen pada anak Di TK Al-Khairaat Lemusa. Desain penelitian tindakan kelas ini mengikuti model alur Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara bersiklus, setiap siklus melalui 4 tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setting penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Khairaat Lemusa. Subjek penelitian adalah peserta didik dengan jumlah 20 anak yang terdiri dari 8 anak laki-laki dan 12 anak perempuan yang terdaftar pada tahun pelajaran 2024/2025. Teknik pengumpulan data melalui observasi, pemberian tugas dan dokumentasi. Jenis data adalah data kualitatif yang dianalisis melalui teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman konsep sains melalui metode eksperimen pada anak Di TK Al-Khairaat Lemusa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I kemampuan anak yang diamati pada aspek bereksperimen dengan warna baru (mencampurkan warna) terdapat 20% anak yang masuk kategori BSB, 25% anak yang masuk kategori BSH, 30% anak yang masuk kategori MB, dan 25% anak yang masuk kategori BB. Kemudian, kemampuan anak yang diamati pada aspek menggambar dengan menggunakan 5 jari terdapat 25% anak yang masuk kategori BSB, 25% anak yang masuk kategori BSH, 25% anak yang masuk kategori MB, dan 25% anak yang masuk kategori BB. Dan, kemampuan anak yang diamati pada aspek mewarnai gambar dengan warna sekunder dan tersier terdapat 20% anak yang masuk kategori BSB, 25% anak yang masuk kategori BSH, 30% anak yang masuk kategori MB%, dan 25% anak yang masuk kategori BB. Pada siklus II kemampuan anak dalam pemahaman konsep sains meningkat menjadi 55% anak yang masuk kategori BSB, 35% anak yang masuk kategori BSH, 10% anak yang masuk kategori MB, dan 0% anak yang masuk kategori BB pada aspek bereksperimen dengan warna baru (mencampurkan warna). Kemudian, kemampuan anak yang diamati pada aspek menggambar dengan menggunakan 5 jari terdapat 70% anak yang masuk kategori BSB, 20% anak yang masuk kategori BSH, 10% anak yang masuk kategori MB, dan 0% anak yang masuk kategori BB. Dan, kemampuan anak yang diamati pada aspek mewarnai gambar dengan warna sekunder dan tersier terdapat 60% anak yang masuk kategori BSB, 30% anak yang masuk kategori BSH, 5% anak yang masuk kategori MB%, dan 5% anak yang masuk kategori BB. Secara umum siklus I untuk kategori BSB, BSH, dan MB terdapat 75% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 98,33% untuk kategori BSB, BSH, dan MB. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 23,33%. Kata Kunci: Pemahaman Konsep Sains, Metode Eksperimen.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up