JudulPENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B2 TK NEGERI MODEL TERPADU MADANI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE |
Nama: NOVITA |
Tahun: 2022 |
Abstrak Novita (2022). Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Anak Berbicara di Kelompok B2 TK Negeri Model Terpadu Madani Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Dr. Andi Agusniatih dan pembimbing (2) Amrullah. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kemampuan anak berbicara belum berkembang sesuai harapan. Upaya mengatasi masalah tersebut dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode bercerita terhadap kemampuan anak berbicara di kelompok B2 TK Negeri Model Terpadu Madani Kelurahan Talise Kecamatan Mantikulore. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan jenisnya eksperimen. Subjeknya 11 anak yang terdiri dari 6 laki-laki dan 5 perempuan, terdaftar tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, data dianalisis dengan teknik presentase. Data sebelum perlakuan kemampuan menyebutkan kosa kata Berkembang Sangat Baik (BSB) 9%, Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 18%, Mulai Berkembang (MB) 45%, Belum Berkembang (BB) 27%.Kemampuan menjawab pertanyaan berkembang sangat baik (bsb) 9%, berkembang sesuai harapan (bsh) 9%, mulai berkembang (mb) 45%, belum berkembang (bb) 36%. Kemampuan menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita berkembang sangat baik (bsb) 9%, berkembang sesuai harapan (bsh) 15%, mulai berkembang (mb) 42?lum berkembang (bb) 33%. Setelah diberi perlakuan kemampuan menyebutkan kosa kata berkembang sangat baik (BSB) 18%, berkembang sesuai harapan (BSH) 36%, mulai berkembang (MB) 27%, belum berkembang (BB) 18%. Kemampuan menjawab pertanyaan berkembang sangat baik (BSB) 27%, berkembang sesuai harapan (BSH) 36%, mulai berkembang (MB) 18%, belum berkembang (BB) 18%. Kemampuan menyebutkan tokoh-tokoh dalam cerita berkembang sangat baik (BSB) 18%, berkembang sesuai harapan (BSH) 45%, mulai berkembang (MB) 18%, belum berkembang (BB) 18%. Rata-rata ketiga aspek yang diamati sebelum perlakuan kategori berkembang sangat baik (BSB), berkembang sesuai harapan (BSH) dan mulai berkembang (MB) 66%. Sesudah perlakuan kategori berkembang sangat baik (BSB), berkembang sesuai harapan (BSH), dan mulai berkembang (MB) 81%. Dapat disimpulkan ada pengaruh metode bercerita terhadap kemampuan anak berbicara terbukti ada peningkatan 15% kategori berkembang sangat baik (BSB), berkembang sesuai harapan (BSH) dan mulai berkembang (MB) dari semua kemampuan yang diamati. Kata Kunci : Metode Bercerita, Kemampuan Anak Berbicara |