| JudulAnalisis Faktor Penyebab Terjadinya Bullying Di Kelas IV Sd INPRES 3 Talise |
| Nama: WINDY KALEK |
| Tahun: 2025 |
| Abstrak Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Bullying di Kelas IV SDN Inpres 3 Talise. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan. Universitas Tadulako. Pembimbing Yun Ratna Lagandesa, S.Pd,. M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya bullying di kelas IV SD Inpres 3 Talise dan bagaimana peran guru mengatasi kasus bullying. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Inpres 3 Talise yang berjumlah 35 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan beberapa bentuk bullying yang terjadi di kelas IV SD Inpres 3 Talise. Bentuk-bentuk bullying tersebut yaitu bentuk fisik dan bullying verbal. Bullying fisik berupa di dorong dan disakiti, mengatai dan memukul. Sedangkan, bullying verbal yang dialami korban berupa dibentak, disoraki, diejek dan dipanggil dengan julukan hewan. Penyebab terjadinya bullying ini dipengaruhi oleh keluarga, teman sebaya dan lingkungan. Keluarga yang kurang harmonis berdampak negatif pada pelaku bullying, dimana pelaku sering dimarahi, dipukuli, dikasari oleh orang tua dan saudaranya sehingga menyebabkan emosi pelaku menjadi tidak terkontrol. Kondisi ini memicu pelaku untuk melakukan pergaulan bebas sehingga pelaku mempelajri hal-hal baru yang dilihatnya dari orang lain, seperti membully. Pelaku mengalami proses belajar sosialisasi yang tidak sempurna dari keluarganya sehingga berpengaruh negative untuk pelaku. Hal ini dapat memunculkan perilaku bullying dalam pergaulan sosial. Selain itu, pembawaan sikap antara teman sebaya juga menjadi faktor penyebab terjadinya bullying. Sikap kurang bergaul, tidak agresif dan sering diam saja yang dilakukan oleh korban bisa membuat teman sebaya terdorong untuk melakukan bullying. Guru memiliki peran sangat besar dalam mengatasi kasus bullying di sekolah. Dalam pelaksanaannya guru bertugas membetuk kepribadian dan karakter dengan memberi peringatan dengan tegas ketika terjadi bullying. Selain itu, guru melibatkan orang tua siswa dalam menyelesaikan masalah yang sulit diselesaikan. Kemudian dari aspek pembelajaran guru berperan dalam perencanaan pembelajaran, seperti penyusunan perangkat pembelajaran dan pengembangan materi ajar, hingga pelaksanaan pembelajaran yang mencakup manajemen kelas, memberikan teladan positif, memberikan dorongan, dan memotivasi siswa untuk belajar. |