JudulSTUDI KASUS RENDAHNYA HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PECAHAN SISWA KELAS V DI SD INPRES 2 MEPANGA |
Nama: LISNAWATI |
Tahun: 2021 |
Abstrak Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Operasi Hitung Pecahan di SD Inpres 2 Mepanga. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor rendahnya hasil belajar Operasi Hitung Pecahan pada siswa di SD Inpres 2 Mepanga. Penelitian ini menggunkan motode kualitatif deskritif, motode kualitatif yaitu data yang sifatnya deskritif, keterangan maupun informasi berupa kata-kata dan didukung dengan data kuantitatif, adapun data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka dalam angket. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Dari 31 siswa yang menjadi responden terdapat 25 siswa atau 80,65 % yang memiliki hasil belajar yang tinggi, dan 6 siswa atau 19,35 % yang memiliki hasil belajar yang rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar operasi hitung pecahan disebabkan faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu (faktor sekolah). Faktor internal (1) kesiapan yaitu kondisi diri siswa yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan belajar, dengan jumlah persentase 3,22 %, (2) intelegensi yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, dengan jumlah persentase 8,07 %, (3) bakat yaitu kemampuan bawaan sebagai potensi yang perlu dilatih dan dikembangakan agar dapat terwujud, dengan persentase 16,13% , (4) minat yaitu keinginan atau kebutuhan yang timbul dari partisipasi dan pengalaman belajar seseorang yang dciptakan oleh rasa aman dalam proses belajar mengajar, dengan jumlah persentase 6,45 %, %, (5) perhatian yaitu keaktifan yang dipertinggi semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) dengan persentase 11,29 %, (6) cacat tubuh yaitu perubahan kondisi fisik atau mental seseorang sehingga mengakibatkan terbatasnya kemampuan yang normal dalam berfungsi dan beraktifitas, dengan jumlah persentase 3,23 %, dan faktor eksternal ( faktor sekolah) (1) cara memberikan pelajaran 16.12 %, (2) kurangnya bahan-bahan bacaan 0 %, (3) menyediakan alat-alat/ media pembelajaran 56,45 %. Jadi dari kedua faktor yang lebih mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa di SD Inpres 2 Mepanga adalah faktor eksternal (faktor sekolah) pada kategori menyediakan alat-alat/media pembelajaran. |