JudulANALISIS RISIKO BANJIR TERHADAP PRODUKTIVITAS LAHAN PERTANIAN SAWAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS |
Nama: SARTIKA AR. MASNUN |
Tahun: 2025 |
Abstrak Sartika, 2025. “Analisis Risiko Banjir Terhadap Produktivitas Lahan Pertanian Sawah Menggunakan SIG”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Tadulako, Pembimbing Iwan Alim Saputra. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan tingkat kerentanan banjir terhadap lahan pertanian sawah dan menganalisis risiko banjir terhadap produktivitas lahan pertanian sawah di Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dengan pendekatan spasial menggunakan teknik overlay dan scoring untuk memetakan tingkat kerentanan banjir, serta analisis korelasi untuk mengetahui risiko banjir terhadap produktivitas lahan pertanian sawah. Berdasarkan hasil mengenai Analisis Risiko Banjir Terhadap Produktivitas Lahan Pertanian Sawah Menggunakan SIG peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa analisis tingkat kerentanan banjir dilakukan menggunakan enam parameter: varietas padi, jarak ke sungai, sistem drainase, topografi, kemiringan lereng, dan jenis tanah. Hasilnya menunjukkan tiga kelas kerentanan, yaitu rendah (2,7–3,25) seluas 954,4, sedang (3,3–3,75) seluas 1.739,0, dan tinggi (3,8–4,3) seluas 349,0. Wilayah dengan kerentanan tinggi tersebar di sebagian Desa Astina, Purwosari, Torue, Tolai, Tolai Barat, dan Tolai Timur, dipengaruhi oleh lokasi sawah yang berjarak 0–100 m dari sungai, topografi 10–50 m, dan kemiringan lereng 0–8%. Kerentanan sedang ditemukan di desa yang memiliki sawah 100–300 m dari sungai, sedangkan kerentanan rendah dominan di wilayah dengan varietas tahan, drainase sedang, dan jarak >500 m dari sungai. Hasil analisis menunjukkan bahwa di Kecamatan Torue, dari total 3.051,29 ha lahan sawah, sekitar 40,96?rada pada zona rawan banjir, dengan paparan tertinggi di Desa Tolai (48,08%), Tolai Timur (46,34%), dan Purwosari (43,48%). Secara umum, desa dengan luas paparan banjir yang lebih besar cenderung memiliki indeks produktivitas lebih rendah, seperti Tolai (0,74) dan Tolai Timur (0,76). Namun, hubungan ini tidak absolut karena faktor lain seperti kualitas benih, teknik budidaya, dan kondisi agroklimat juga memengaruhi hasil panen. Desa dengan paparan banjir rendah seperti Tolai Barat (33,33%) mampu mempertahankan produktivitas lebih tinggi (0,81), menunjukkan bahwa kapasitas adaptasi dan strategi pengelolaan lahan berperan besar dalam memitigasi dampak banjir terhadap produktivitas. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi terarah di desa-desa dengan kombinasi paparan banjir tinggi dan adaptasi rendah untuk menekan kerugian produksi padi. Kata Kunci: Risiko Banjir, Produktivitas Lahan Sawah, Sistem Informasi Geografis (SIG), Kerentanan, Kecamatan Torue. |