JudulANALISIS TINGKAT PERKEMBANGAN WILAYAH KOTA PALU |
Nama: ANGKI |
Tahun: 2023 |
Abstrak ANGKI. 2022 . Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah Kota Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing Risma Fadhila Arsy, S.Si, M.Sc, Aziz Budianta, S.Si., M.T Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perkembangan wilayah antara tahun 2012 dan 2021 serta mengaitkanya pada kondisi sebelum dan sesudah bencana di kota Palu. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah fasilitas sarana sosial ekonomi, kependudukan, aksesibilitas wilayah, sebelum dan sesudah bencana Palu 2018. Metode penelitian yang digunakan analisis data sekunder menggunakan tabel skoring dan klasifikasi dengan pendekatan regionalisasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait diantaranya: BPS Kota Palu, dan BAPPEDA. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan wilayah di Kota Palu sebelum bencana tahun 2012 dan 2018 yaitu terjadinya fenomena pemekaran wilayah kota Palu dari empat kecamatan menjadi delapan kecamatan. Kemudian berkembangnya wilayah Kota Palu dengan tingkat perkembangan tinggi berada di Kecamatan Palu Barat (skor 17), Palu Timur (skor 16) dan Palu Selatan (skor 16), sedangkan kecamatan yang perkembangannya sedang berada di Kecamatan Mantikulore (skor 14), kemudian kecamatan dengan perkembangan rendah berada di kecamatan Tatanga (skor 9), Ulujadi (skor 8), Palu Utara (skor 8), dan Tawaeli (skor 8). Tingkat perkembangan wilayah sesudah bencana Palu tahun 2019 dan 2021 adalah terjadinya pembangunan infrastuktur yang masif yang telah rusak akibat bencana, selain itu perkembangan wilayah Kota Palu pascabencana masuk dalam kategori Tinggi, : kecamatan Palu Barat (skor 19), Palu Timur (skor 17), Palu Selatan (skor 17), dan Mantikulore (skor 20) sedangkan wilayah dengan kategori sedang yaitu kecamatan Palu Utara (skor 14), dan kemudian kecamatan dengan kategori rendah adalah kecamatan Tawaeli (skor 8). Ada beberapa perbedaan tingkat perkembangan wilayah pra dan pascabencana Palu sala-satunya kecamatan Mantikulore menurut penelitian ini masuk dalam kategori tinggi, dari sebelumnya prabencana dalam kategori sedang, hal tersebut disebabkan nilai dari bobot skoringnya bertambah yang menunjukan adanya perkembangan wilayah yang cukup signitifikan dari sektor fasilitas sarana sosial ekonomi, kependudukan, aksesibilitas wilayah. Begitu pula dengan Palu Utara sebelumnya berada pada kategori rendah naik menjadi kategori sedang, sedangkan kecamatan Tawaeli tetap stagnan berada pada kategori rendah baik sebelum dan sesudah pascaencana Palu 2018. Kata kunci: Perkembangan Wilayah, Regionalisasi, Prabencana Palu, Pascabencana Palu |