JudulADAPTASI SOSIAL EKONOMI PENGUNGSI BENCANA LIKUIFAKSI DI KELURAHAN BALAROA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU |
Nama: WIWIN |
Tahun: 2020 |
Abstrak Abstrak Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Kota Palu yang bertujuan untuk mengetahui Adaptasi Sosial Ekonomi Pengungsi Bencana Likuifaksi di Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat Kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah pengungsi bencana alam likuifaksi di Kelurahan Balaroa, yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian, yaitu sebanyak 15 KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang diperoleh adalah kondisi sosial mengenai aktivitas pendidikan, sekolah anak-anak di Kelurahan Balaroa sempat terhenti pasca terjadinya bencana likuifaksi pada 28 September 2018. Hal ini dikarenakan bencana alam gempa bumi yang disertai fenomena likuifaksi di Kelurahan Balaroa membuat masyarakat masih dalam keadaan sangat takut sehingga tidak melakukan berbagai aktivitas seperti biasannya, termasuk aktivitas pendidikan di sekolah. Anak-anak sekolah di kelurahan Balaroa kembali masuk sekolah setelah 6 bulan pasca bencana likuifaksi, hal tersebut karena rasa trauma yang dialami. Kondisi kesehatan masyarakat pengungsi tidak mengalami penyakit-penyakit baru akibat tinggal dilokasi penelitian, tetapi gangguan kesehatan yang dialami sampai sekarang yakni rasa trauma. Kondisi interaksi pengungsi yang semakin erat dan semakin sering dilakukan antar para pengungsi di lokasi pengungsian Balaroa, karena adanya tujuan dan nasib sama serta semakin dekat jarak tempat tinggal pengungsi. Kondisi ekonomi pengungsi pasca bencana likuifaksi para pengungsi tidak memiliki pekerjaan yang tetap sehingga para pengungsi tidak mempunyai penghasilan tetap. Adaptasi yang dilakukan warga pengungsi di lokasi pengungsian Kelurahan Balaroa pasca bencana alam likuifaksi adalah sebagian pengungsi beralih mata pencaharian sebagai pedagang warung sembako yang sebelumnya mata pencaharian mereka sebagai Pedagang di pasar. Modal mata pencaharian tersebut mereka peroleh dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Penghasilan dari usaha tersebut merupakan penopang utama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan bagi pengungsi yang kehilangan mata pencaharian akibat bencana likuifaksi memanfaatkan bantuan yang diberikan oleh pemerintah dan sanak saudaranya untuk bertahan hidup. Pengungsi sekarang sedang menerapkan hidup hemat selama tinggal di lokasi pengungsian, karena keterbatasan ekonomi yang dialami. Adaptasi sosial yang dilakukan oleh warga pengungsi di Kelurahan Balaroa yaitu adanya hubungan interaksi sesama pengungsi yang mengakibatkan hubungan tersebut memperkuat jaringan kekerabatan karena rasa sepenanggungan. Kata Kunci : Adaptasi, Sosial Ekonomi Pengungsi, Bencana Likuifaksi. |