JudulAKSESIBILITAS JALUR EVAKUASI POTENSIAL MENGHADAPI BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA |
Nama: MUHAMMAD WAHYU NUSANTARA AJI |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Muhammad Wahyu (2019). Aksesibiltas Jalur Potensial Evakuasi menghadapi Bencana Gempa dan Tsunami di Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing : Aziz Budianta. Permasalahan lokasi dan jalur evakuasi dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala menjadi suatu persoalan yang penting. Jalur dan lokasi evakuasi yang minim menjadikan proses evakuasi sulit sehingga menimbulkan banyak korban. Apabila tsunami bersumber dari tengah Teluk Palu hanya membutuhkan waktu bagi gelombang tersebut sekitar 1,5 menit sampai di daratan Donggala dan Toaya. Estimasi waktu sebanyak 1,5 menit. Tujuan Penelitian ini mengukur tingkat aksesibiltas jalur evakuasi dalam menghadapi bencana gempa dan tsunami. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-deskriptif dengan metode eksperimen. Jenis data dalam peneltian ini yaitu data primer adalah data yang diambil di lapangan dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder yang diambil dari dinas terkait seperti peta jaringan jalan dan data kecamatan. Hasil dari penelitian ini terdapat 5 TES yang terdapat di Kecamatan Banawa; 1 TES di Kelurahan Labuan Bajo, 2 TES di kelurahan Boya, dan 2 TES di kelurahan Gunung Bale. Jalur TES kelurahan Labuan Bajo sudah masuk dalam kategori baik hanya saja terhambat dari segi kapasitas TES dimana kapasitas TES tidak dapat menampung jumlah keseluruhan masyarakat, lokasi tes ini terkendala dalam waktu tempuh. Kondisi jalur dan lokasi TES Kelurahan Boya masuk dalam kategori baik dikarenakan kedua TES tersebut dapat menampung jumlah keseluruhan masyarakat Boya, hanya saja pada tes ini terkendala dalam waktu tempuh dimana estimasi 1,5 menit tidak bisa dijangkau dalam melakukan evakuasi. Pada Tes Kelurahan Gunung Bale, lokasi TES dan waktu tempuh jalur TES masuk dalam kategori tidak aksesibel, penyatuan TES evakuasi untuk masyarakat Kelurahan Gunung Bale dan Tanjung Batu berdampak pada kebutuhan kapasitas TES. Jumlah keseluruhan masyarakat 5.095 jiwa sedangkan kapasitas kedua TES jika digabungkan hanya dapat menampung 4.970 jiwa hal ini terindikasi ada over capacity di TES Kelurahan Gunung. Rekomendasi TES bisa menuju ke TES Kelurahan Boya dikarenaka kondisi jalur TES yang memadai serta tidak jauh dari pusat kota dan mampu menampung seluruh masyarakat Kelurahan Boya dan Labuan Bajo. Kata Kunci: Aksesibilitas, Waktu Tempuh, Tempat Evakuasi Sementara (TES), Gempa, Tsunami |