JudulKERENTANAN TERJADINYA ISPA DAN DIARE PASCA BENCANA (KASUS HUNTARA DI WILAYAH KECAMATAN MANTIKULORE DAN KECAMATAN ULUJADI) |
Nama: ASTRI DESFIANINGSIH |
Tahun: 2020 |
Abstrak ABSTRAK Astri Desfianingsih, 2019. Kerentanan Terjadinya ISPA dan Diare Pasca Bencana (Kasus Huntara di Wilayah Kecamatan Mantikulore dan Kecamatan Ulujadi). Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing: Iwan Alim Saputra. Penelitian ini dilaksanakan pada huntara di wilayah Kecamatan Mantikulore dan Kecamatan Ulujadi, dengan tujuan menggambarkan tingkat kerentanan ISPA dan Diare pasca bencana (khususnya huntara di wilayah Kecamatan Mantikulore dan Kecamatan Ulujadi). Penelitian ini menggunakan metode skoring pembobotan dan metode interpretasi citra. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1.138 KK dari huntara didua wilayah kecamatan, dengan jumlah sampel sebanyak 114 KK. Adapun, teknik yang digukana untuk memperoleh sampel adalah quato sampling. Hasil yang didapat adalah klasifikasi kelas tingkat rentan terjadinya ISPA dan Diare terbagi menjadi 3, yaitu nilai 7-14 tidak rentan, 15-22 rentan, dan 23-30 sangat rentan. (1) Pada parameter penderita ISPA dan parameter penggunaan anti nyamuk bakar, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden masuk dalam klasifikasi kelas tidak rentan. Pada parameter lingkungan fisik hunian (jumlah anggota hunian dan luas ventilasi), sebagian besar responden masuk dalam klasifikasi kelas sangat rentan dan semua huntara masuk dalam klasifikasi kelas sangat rentan. Pada parameter kebiasaan merokok, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden masuk dalam klasifikasi kelas sangat rentan. Pada parameter luas jalan, dapat diketahui bahwa ada beberapa huntara yang masuk dalam klasifikasi kelas tidak rentan dan beberapa masuk dalam klasifikasi kelas sangat rentan. (2) Pada parameter penderita Diare, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden masuk dalam klasifikasi kelas tidak rentan. Pada parameter kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB, dapat diketahui bahwa semua responden masuk dalam klasifikasi kelas tidak rentan. Pada parameter pengolahan sampah, dapat diketahui bahwa setengah responden masuk dalam klasifikasi kelas rentan. Pada parameter jarak huntara ke TPS, dapat diketahui bahwa semua huntara masuk dalam klasifikasi kelas sangat rentan. Kata Kunci: Pemetaan, Kerentanan, Huntara, ISPA, Diare |