Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulKompetensi Profesional Guru Ppkn Dalam Memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar Di MTsN 2 Donggala
Nama: PUTRI APRIANI
Tahun: 2025
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Kompetensi Profesional guru PPKn dalam memanfaatkan Platform Medeka Mengajar (2) Kendala-kendala yang dihadapi guru PPKn dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, dua orang guru PPKn. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan empat tahap: Pengumpulan Data, Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian ini meunjukan bahwa : (1) Platform Merdeka Mengajar berkontribusi positif terhadap peningkatan kompetensi profesional guru PPKn. Melalui fitur-fitur seperti modul ajar, pelatihan mandiri, video praktik baik, CP dan ATP, guru memperoleh pemahaman yang lebih komprensif terkait struktur dan konsep keilmuan PPKn MTsN 2 Donggala, serta mampu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka. (2) Kendala waktu akibat beban kerja yang tinggi, kesulitan dalam menyusun aksi nyata, pengerjaan PMM memerlukan konsentrasi tinggi, rendahnya motivasi dan kesadaran akan pentingnya pelatihan di PMM, serta minimnya kolaborasi antar guru. Kesimpulan dari penelitian ini Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar terhadap peningkatan kompetensi profesional guru PPKn yaitu Menguasai materi, Struktur, konsep, dan pola pikir , menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pealajaran yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesian secara berekelanjutan, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar oleh guru PPKn MTsN 2 Donggala masih menghadapi berbagai kendala. Kendala utama mencakup keterbatasan waktu akibat beban kerja yang tinggi, kesulitan dalam menyusun aksi nyata, rendahnya motivasi dan kesadaran akan pentingnya pelatihan di PMM, serta minimnya kolaborasi antar guru. Kondisi ini menyebabkan penggunaan PMM belum merata dan belum optimal dalam meningkatkan profesionalisme guru secara menyeluruh.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up