JudulPEMENUHAN HAK PENDIDIKAN INKLUSI BAGI ANAK-ANAK DISABILITAS DI KOTA PALU |
Nama: SEPTIANA LENGGO BUMBUNGAN |
Tahun: 2024 |
Abstrak Septiana Lenggo Bumbungan A32120052 (2024), Pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak disabilitas di kota Palu fakultas keguruan dan ilmu pendidikan jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial program studi Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan pembimbing khas Din penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemenuhan hak pendidikan inklusif bagi anak anak disabilitas di kota Palu yang kedua untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi anak-anak disabilitas di kota Palu lokasi penelitian ini dilakukan di kantor dinas Pendidikan dan kebudayaan sekolah luar biasa abcd Muhammadiyah Palu dan SMP negeri model terpadu Madani adapun subjek pada penelitian ini berjumlah 10 orang terdiri dari dua orang anggota dinas Pendidikan dan kebudayaan dua kepala sekolah 3 guru 2 orang tua dan satu operator metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi analisis dilakukan menggunakan tiga tahap yaitu pengumpulan data reduksi data dan penyajian data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembunuhan hak pendidikan inklusif di kota Palu sudah terpenuhi namun belum maksimal baik dari segi sarana dan prasarana fasilitas yang ramah disabilitas dan guru khusus pusat rehabilitasi perlindungan khusus memberikan pendidikan yang bermutu kesempatan memperoleh pendidikan yang sama dan mendapatkan akomodasi yang layak adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelanggaran pendidikan inklusif anak disabilitas dibagi dalam dua faktor pendorong dan faktor penghambat faktor pendorong terdiri dari pelatihan inklusif bagi guru dan dukungan orang tua faktor penghambat yaitu fasilitas yang belum memadai guru khusus disabilitas belum ada data terkait sekolah penyelenggara pendidikan inklusif belum terdata ke pusat kurangnya pemahaman guru pendamping terkait anak disabilitas penolakan peserta didik disabilitas di sekolah lagurer kurangnya kerjasama antara guru dan pihak dinas Pendidikan selain itu guru belum semaksimal mungkin dalam memberikan perlindungan memahami dan mengetahui kebutuhan dan kemampuan anak disabilitas karena tenaga pendidik bukan berlatar belakang atau lulusan yang membidangi anak disabilitas |