JudulIMPLEMENTASI BUDAYA TABE' UNTUK MEMPERTAHANKAN NILAI CIVIC CULTURE PADA GENERASI MUDA DI KELURAHAN BOYAOGE |
Nama: SRI WAHYUNI |
Tahun: 2024 |
Abstrak Sri Wahyuni, 2024. Implementasi budaya Tabe’ untuk Mempertahankan Nilai Civic Culture Pada Generasi Muda di Kelurahan Boyaoge. Program studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pembimbing Jamaludin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) keterkaitan konsep nilai budaya tabe’ dengan civic culture (2) konstribusi budaya tabe’ dalam mempertahankan nilai civic culture pada generasi muda di Kelurahan boyaoge (3) upaya mengimplementasikan budaya tabe’ untuk mempertahankan nilai civic culture. Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang terdiri dari 1 Tokoh Agama, 1 Tokoh Masyarakat, 1 Guru, 2 Ibu Rumah Tangga, 2 Buruh, 1 Advokat, dan 2 Pelajar. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan menggunakan tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Masyarakat memahami bahwa budaya Tabe’ merupakan tradisi kesopanan dalam bentuk prilaku maupun ucapan sopan santun yang dianggap sebagai salah satu identitas suku bugis yang mana di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur. Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung didalam budaya Tabe’ adalah yang dikenal dengan falsafah 3-S sebagai berikut: Sipakatau (saling menghormati), Sipakainge (saling mengingatkan), Sipakalebbi’ (saling menghargai). Konsep budaya tabe’ dan Civic culture ini saling berkaitan karena keduanya menekan kan pada pentingnya hubungan sosial seperti halnya berinteraksi satu sama lain, rasa hormat dan menjaga kesopanan dalam bermasyarakat. (2). Eksistensi dari nilai kemayarakatan bisa bertahan ketika budaya tabe’ bisa diselenggarakannya. Nilai Civic culture yang eksistensinya bisa bertahan pada saat budaya Tabe’ diimpelemntasikan yaitu (a) nilai saling menghormati atau menghargai, (b). nilai persaudaraan dan solidaritas, (c). nilai Kebersamaan, (d). nilai saling peduli dengan satu sama lain. Sebab memiliki tujuan yang sama yakni untuk mengajarkan kebaikan kepada setiap lapisan masyarakat. (3). Meng-Implementasikan Tabe’ Sebagai Tata Krama Masyarakat Bugis sebagai pola asuhan dengan menampilakan orang tua sebagai model. Kata Kunci: civic culture, budaya tabe’, |