JudulMAKNA SIMBOLIK TRADISI MAPPASIKARAWA PADA PERNIKAHAN ADAT BUGIS DI DESA SIWALEMPU KECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA |
Nama: AL HILAL HAMDY |
Tahun: 2024 |
Abstrak Al Hilal Hamdy, 2023. “Makna Simbolik Tradisi Mappasikarawa Pada Pernikahan Adat Bugis di Desa Siwalempu Kecamatan Sojol Kebupaten Donggala”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Jamaludin : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolik dan tahapan yang ada dalam tradisi Mappasikarawa. Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan metode mengumpulkan data dengan melalui pengamatan secara langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi, analisis data yang di lakukan secara deskriptif yaitu reduksi data. penyajian data dan menarik kesimpulan hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses tradisi Mappasikarawa, yaitu setelah ijab kabul pengantin pria di tuntun oleh Pappasikarawa untuk memasuki kamar pengantin wanita kemudian Pappasikarawa mengetuk pintu kamar sembari memberikan uang atau pun permen sampai pihak keluarga mempelai perempuan mau membuka pintu kamar dari mempelai perempuan. Setelah di dalam kamar kedua mempelai saling berhadapan kemudian Pappasikarawa membaca doa kemudian meniupkan ke ibu jari dari mempelai pria kemudian menuntunnya untuk menyentuh telapak tangan diyakini melambangkan rezeki, ibu jari diyakini melambangkan agar kedua mempelai tidak egois dan mau bekerja sama dalam membangun rumah tangga, dahi diyakini melambangkan kepatuhan, dan dada dari mempelai wanita diyakini melambangkan sifat mempelai wanita atau mempelai pria agar kelak selalu lembut. Kemudian kedua mempelai saling berjabat tangan bertujuan untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan suami istri. Kata kunci : Makna Simbolik, Mappasikarawa. |