Perpustakaan
DESKRIPSI DATA LENGKAP
JudulPERSEPSI KOMUNITAS KAILI RAI TERHADAP UPACARA PENGOBATAN TRADISIONAL "BALIA" DI DESA WOMBO INDUK KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA
Nama: Titin R. Mardjuku
Tahun: 2019
Abstrak
Titin R Mardjuku Stambuk A 321 15 054 (2019). Persepsi Komunitas Kaili Rai Terhadap Upacara Pengobatan Tradisional Balia di Desa Wombo induk Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Pembimbing H. Kaharuddin Nawing. Tujuan penelitian adalah 1. Untuk mendeskripsikan tata cara pelaksanaan upacara pengobatan tradisional balia. 2. Untuk mendeskripsikan persepsi komunitas kaili rai terhadap upacara pengobatan tradisional balia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian etnografi ,metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. subjek dalam penelitian ini berjumlah 9 (sembilan) orang, yaitu: 3 (tiga) orang tokoh adat, 6 orang masyarakat yang bertempat tinggal didesa wombo yang mengetahui dan memahami tentang upacara pengobatan tradisional balia salonde.Tenik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Upacara pengobatan tradisional balia salonde merupakan upacara yang menggunakan tombak. Ada pun tata cara upacara pelaksanaan pengobatan tradisional balia salonde ialah: a. tahap persiapan, melakukan musyawarah dan menyiapkan (bahan-bahan perlengkapan upacara). b.tahap pelaksanaan, yaitu: memanggil roh/jin, menari, memeriksa kelengakapan upacara,memandikan sipasien dan memukulkan bungan pinang dan bunga kelapa kepada si pasien, menombak kambing, mengusapkan kapur yang dicampur pewarna makan warna merah ke dahi peserta upacara, melepaskan selendang diatas kepala peserta upacara dan melemparkan pakaian ke arah si pasien dan keluarga sipasien yang telah duduk didepan pintu yang terakhir bule akan meniupkan irama pompaura. Respon komunitas kaili rai terbagi menjadi dua persepsi yaitu ada yang menerima balia sebagai pengobatan tradisional dengan argumentasi bahwa balia itu bisa menyembuhkan penyakit yang diderita orang yang melaksanakannya sebaliknya sebagian besar masyarakat menolak karena upacara tersebut dianggap tidak rasional dan menyekutukan Allah SWT.

Sign In to Perpus

Don't have an account? Sign Up